Tekan Impor Kereta Bekas, KAI dan INKA Kerja Sama Pengadaan 16 KRL

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.
Calon penumpang menunggu kedatangan kereta di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (5/4/2022). VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, KAI Commuter menambah 46 perjalanan per harinya atau dari 1.007 perjalanan menjadi 1.053 dengan 94 rangkaian untuk menyesuaikan layanan operasional KRL Jabodetabek.
10/5/2022, 11.36 WIB

PT Industri Nasional Kereta Api  (Persero) dan KAI Commuter menandatangani nota kesepahaman tentang pengadaan 16 rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL). Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama KAI Commuter Roppiq Lutzfi Azhar dan Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro pada Senin (9/5/2022) di Jakarta.

Wakil Menteri II Kementerian BUMN RI Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa industri kereta api Indonesia telah mengalami transformasi selama 10 tahun terakhir. Hal itu terlihat dari kualitas layanan KAI, baik dari segi keselamatan maupun ketepatan waktu.

Kartika berharap, industri kereta api tidak hanya fokus kepada pelayanan, tapi juga peningkatan adaptasi teknologi baru. Selain itu, kereta api diharapkan mulai fokus pada sektor logistik.

“Kita berharap dengan INKA masuk ke klaster ini, supply chain dari produksi dan pemeliharaan kereta ke depannya bisa dikembangkan secara utuh, sehingga kita bisa melakukan lompatan teknologi untuk alih tekonologi seperti kereta cepat maupun integrasi teknologi bersama-sama di LRT," kata Kartika seperti dikutip dari Antara, Selasa (10/5).

Kartika mengatakan, sekitar 1.100 armada yang dioperasikan KAI saat ini didapatkan dari kereta impor bekas. Kerja sama antara KAI dan Inka diharapkan dapat mengurangi impor kereta bekas.

"Harapannya produksinya pun bisa bertahap di Indonesia. Karena saat ini masih banyak kereta yang diimpor," ungkap dia.

Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro, mengatakan KAI Commuter akan melakukan pengadaan sarana baru untuk 16 rangkaian KRL dengan susunan masing-masing 12 kereta. Pengadaan kereta tersebut ditargetkan terkirim pada 2024.

Menurut Budi, pihaknya berkomitmen merealisasikan kerja sama itu sesuai target dari KAI Commuter. Selain produksi kereta, PT Inka juga akan menyediakan suku cadang komponen KRL.

“Hal ini sebagai bentuk komitmen dalam penyediaan produk dalam negeri karya anak bangsa,” ujarnya.

Direktur Utama KAI Commuter, Roppiq Lutzfi Azhar.mengatakan saat ini pihaknya bertugas sebagai operator KRL Jabodetabek dan KRL Yogyakarta-Solo. Oleh sebab itu, KAI Commuter membutuhkan sarana yang andal dalam melayani target pelanggan hingga 1,2 juta per hari.

" Dengan kerja sama ini harapannya pelayanan kepada pengguna KRL akan semakin baik dan jumlah pengguna transportasi umum akan semakin meningkat," ujar Roppiq.

 Indonesia melalui PT INKA, merupakan salah satu negara dengan ekspor kereta terbesar di dunia. PT Industri Nasional Kereta Api memulai ekspor kereta (rangkaian/gerbong penumpang) ke Bangladesh di awal 2019.