Harga Tiket Pesawat Domestik Meroket, Ini Rute yang Naik Tertinggi

ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/rwa.
Sejumlah penumpang pesawat keluar dari pintu terminal kedatangan di Bandara Internasional Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Sabtu (14/5/2022).
2/6/2022, 10.03 WIB

Harga tiket pesawat meroket akibat kenaikan tarif avtur dan melambungnya harga minyak dunia. Selain tujuan luar negeri, harga tiket pesawat domestik juga rata-rata lebih tinggi dari tahun lalu.

Ketua Umum Asosiasi Travel Indonesia (Asita), Nunung Rusmiati, mengatakan bahwa harga tiket pesawat domestik sebenarnya tidak naik karena mengikuti aturan Kementerian Perhubungan yang telah menetapkan batas tarif  bawah dan atas. Namun demikian, saat ini tiket pesawat domestik sedang berada di batas harga tertinggi.

“Harga tiket ada terendah dan tertinggi. Saat ini yang dipakai adalah harga tertinggi,” ujarnya pada Katadata.co.id, Kamis (2/6).

Hal itu berbeda dengan sebelumnya dimana maskapai penerbangan banyak menerapkan harga promo. Dengan demikian, harga tiket pesawat menjadi lebih murah.

Nunung mengatakan, rute dengan kenaikan tertinggi biasanya merupakan destinasi utama. Rute tersebut diantaranya Jakarta-Bali, Manado-Makasar, dan Balikpapan-Surabaya.

Hal senada juga dikatakan Sekjen Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno. Dia mengatakan, maskapai penerbangan saat ini sudah lama tidak menerapkan promo harga tiket pesawat. Dengan demikian, harga tiket pesawat menjadi lebih tinggi dari sebelumnya.

Meskipun demikian, kenaikan harga tiket domestik tidak separah perjalanan ke luar negeri karena ada ketentuan batas tarif atas dari Kementerian Perhubungan. Namun, di sisi lain, Kementerian Perhubungan telah mengizinkan maskapai penerbangan untuk mengenakan fuel surcharge.

Fuel surcharge adalah biaya yang digunakan untuk menutupi selisih harga avtur karena adanya kebijakan tarif batas atas oleh pemerintah. Biaya fuel surcharge inilah yang dibebankan pada konsumen sehingga harga tiket bisa lebih mahal.

Salah seorang traveler Galih Gumelar mengatakan bahwa harga tiket pesawat Jakarta-Bali tahun ini jauh lebih tinggi dari sebelumnya. Saat menggunakan pesawat tujuan Bali-Jakarta pada Maret 2022, dia membayar tiket Citilink senilai Rp1,1 juta.

“Padahal saat berangkat, Mei 2021, harga tiket pesawatnya masih Rp 450 ribu,” ujar Galih yang sempat menetap di Bali selama hampir setahun tersebut.

Sementara itu berdasarkan pencarian di situs Traveloka pada Kamis (2/6), harga tiket pesawat ke Bali untuk keberangkatan Jumat (10/6), berkisar Rp 1,2 juta – Rp 2,6 juta. Sementara harga tiket pesawat rute Jakarta-Bali untuk keberangkatan Minggu (12/6), dipatok lebih rendah dengan harga termurah Rp 847 ribu.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 68 Tahun 2022 tentang Biaya Tambahan (Fuel Surcharge) Tarif Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri yang mulai berlaku sejak pada 18 April 2022. Peraturan tersebut mengizinkan maskapai penerbangan untuk menerapkan biaya fuel surcharge pada konsumen.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan, ketentuan itu diberlakukan untuk menjaga keberlangsungan operasional maskapai penerbangan dan memastikan konektivitas antar-wilayah di Indonesia tidak terganggu. Adanya kenaikan harga avtur dunia sangat mempengaruhi biaya operasi penerbangan.

Jika kenaikannya mempengaruhi biaya operasi penerbangan hingga 10% lebih, pemerintah dapat mengizinkan maskapai penerbangan untuk menetapkan biaya tambahan seperti fuel surcharge.

“Ketentuan ini dibuat setelah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan terkait seperti maskapai penerbangan, asosiasi penerbangan, praktisi penerbangan, YLKI, dan unsur terkait lainnya di bidang penerbangan,” kata Adita di Jakarta, Selasa (19/4).

Bahan bakar pesawat memiliki kontribusi tertinggi dalam biaya operasional maskapai penerbangan. Pada maskapai Garuda Indonesia, kontribusi bahan bakar terhadap beban operasional mencapai 31% di 2018. Kontribusi bahan bakar terhadap biaya operasional tersebut kemungkinan akan lebih tinggi saat ini karena harga Avtur tengah melambung.

Reporter: Andi M. Arief