Kembangkan Borobudur, Kementerian PUPR Kucurkan Rp 2 Triliun

ANTARA FOTO/Anis Efizudin/rwa.
Sejumlah karyawan Balai Konservasi Borobudur (BKB) mengikuti aksi Reresik Candi Borobudur (membersihkan Candi Borobudur) di Magelang, Jawa Tengah, Selasa (14/6/2022).
20/6/2022, 10.52 WIB

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengalokasikan anggaran senilai Rp 2,27 triliun, untuk mengembangkan Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Anggaran tersebut digunakan dalam 42 paket kegiatan pembangunan infrastruktur bidang sumber daya air (SDA), jalan dan jembatan, permukiman, serta perumahan. 

Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja, mencatat telah ada 25 dari 42 paket kegiatan yang rampung. Sementara itu, sebanyak 16 paket kegiatan masih dalam tahap konstruksi, dan 1 paket kegiatan dalam tahap persiapan.

Sebagian besar infrastruktur yang telah rampung itu meliputi Penyediaan Air Baku Kawasan Borobudur dan Prambanan, Pembangunan Groundsill Sungai Opak, dan Penataan KSPN Kawasan Borobudur.  

"Kami ingin menata dan meningkatkan kualitas kawasan Borobudur ini dengan sebaik-baiknya sesuai prinsip-prinsip pelestarian situs pusaka dunia yang berkelanjutan," kata Endra dalam keterangan resmi, Minggu (19/6). 

Endra menyebutkan setidaknya ada lima paket konstruksi SDA yang sedang dalam tahap konstruksi dengan rata-rata progres konstruksi di atas 50%. Paket konstruksi terdekat yang akan rampung adalah Peningkatan Kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan progres konstruksi di pada 98,8%.

Paket konstruksi bidang SDA lain yang dalam tahap konstruksi adalah Pembangunan Sarana Pengendalian Banjir Kawasan Strategis YIA pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Serang, dengan progres (50,7%), Pembangunan Sarana Pengendalian Banjir Sungai Bogowonto (52%), Pengaman Muara Sungai Bogowonto Sisi Barat (70%), Pengaman Muara Sungai Bogowonto Sisi Timur (89,5%), serta Peningkatan Kapasitas TPA Regional Piyungan (98,8%). 

Pada bidang konektivitas darat, proyek yang telah selesai adalah Pembangunan Jembatan Kali Progo, Rehabilitasi Jalan KSPN Borobudur, Preservasi Jalan Keprekan – Borobudur, Preservasi Jalan Pringsurat - Secang - Keprekan, Jalan Keprekan - Muntilan - Salam (Bts. DIY), Jalan Yogyakarta-Tempel-Pakem-Prambanan, dan Jalan Sentolo - Nanggulan – Dekso.

Endra mengatakan pemerintah juga telah menyelesaikan beberapa proyek permukiman, seperti Program Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS 3R) KSPN Borobudur, Pengembangan KSPN Borobudur Gerbang Klangon Kabupaten Kulon Progo, Pembangunan Jaringan Perpipaan SPAM Mendukung KSPN Borobudur, dan Penataan Kawasan Permukiman KSPN Borobudur.

Sejauh ini, Endra mencatat, telah dibangun 12 TPS 3R di KSPN Borobudur, dengan TPS 3R Tuk Songo telah berfungsi optimal. Sementara itu, pengelolaan 11 TPS 3R lainnya akan ditindaklanjuti oleh Kementerian Desa PDTT. 

Di samping itu, Endra berencana mereplikasi model TPST SAMTAKU Bali dengan teknologi Refused Derived Fuel (RDF) di KSPN Borobudur. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas TPA Pasuruhan yang melayani Kabupaten Magelang dan Kota Magelang. 

Replikasi TPST SAMTAKU Bali akan dilakukan pada lahan seluas 2 hektar. Endra menyatakan saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sedang menyusun studi kelayakan, dokumen perencanaan, dan pembebasan lahan.

Di sisi lain, Endra mengatakan telah memberikan 821 rumah program Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya. Kegiatan ini merupakan bagian dari Pengembangan Sarana Hunian Pendukung Kawasan Pariwisata (Sarhunta). 

Bantuan yang dimaksud berbentuk peningkatan kualitas rumah dengan fungsi homestay dan usaha pariwisata lainnya untuk 382 unit rumah di 15 desa. Endra mencatat pemerintah juga meningkatkan kualitas rumah swadaya tanpa fungsi usaha untuk 439 unit rumah di 4 desa.

Reporter: Andi M. Arief