Grup Musim Mas mengumumkan membeli Tandan Buah Segar (TBS) sawit di atas harga pasar untuk mendukung petani swadaya yang menjual hasil produksinya ke perusahaan tersebut. Perusahaan tersebut membeli TBS seharga Rp 1.600 per kilogram (kg).

Head of Corporate Affairs Musim Mas Group, Gunawan Siregar, mengatakan bahwa kelebihan pasokan membuat harga TBS turun sampai Rp 1.200 per kg dari sebelumnya Rp 3.000 sampai Rp 3.500 per kg.

 “Penurunan harga Tandan Buah Segar (TBS) mungkin tidak tampak seperti kebanyakan orang, tetapi jutaan mata pencaharian petani dipertaruhkan dengan harga yang lebih rendah,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (30/6).

 Padahal petani sawit sebelumnya telah terbebani dengan kenaikan harga bahan bakar, pupuk dan pangan yang meningkat dua hingga tiga kali lipat. Oleh sebab itu, Grup Musim Mas memutuskan untuk membeli TBS lebih tinggi dari harga pasar yaitu Rp 1.600 per kg.

“Sebagai grup yang menempatkan mata pencaharian petani sawit sebagai inti dari apa yang kami lakukan, kami memutuskan untuk membeli TBS lebih tinggi dari harga pasar, yaitu dengan harga Rp 1.600 per kg, untuk mendukung mereka,” kata Gunawan.

Dia mengatakan, petani sawit (smallholders) menyumbang 40% dari produksi minyak sawit global. Namun demikian, mereka kekurangan sumber daya serta keahlian untuk meningkatkan hasil dan produksi yang lebih berkelanjutan.

Menurut Gunawan, harga pasar TBS yang rendah menambah kerentanan yang mempengaruhi pendapatan petani. Musim Mas perlu meningkatkan keberlanjutan produksi sawit dengan tetap mempertahankan mata pencaharian dan hasil panen petani.

 Perusahaan juga telah melatih petani sawit langsung di pabriknya dan pemasok pihak ketiga melalui Program Petani Swadaya. Selain itu, Musim Mas berupaya menghubungkan petani sawit ke pasar internasional.

Pada 2021, Unilever, PepsiCo, dan Nestlé membeli Kredit RSPO dari asosiasi petani dalam Program Petani Sawit Musim Mas. Sebagai hasil dari upaya ini, petani dari 4 pabrik di sekitar Riau dan Sumatera Utara memperoleh kesepakatan senilai sekitar USD 430.000.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyatakan total ekspor produk minyak sawit Indonesia pada April 2022 sebesar 2,01 juta ton. Jumlah itu lebih rendah dari ekspor April 2021 yang mencapai 2,63 juta ton.