Cegah PMK ke Benua Kanguru, Australia Donasi AU$ 15 Juta Buat RI dll

ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/Lmo/aww.
Dokter hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera UtaraÊmenyuntikan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada sapi saat Vaksinasi PMK Hewan Ternak di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (8/7/2022).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
22/7/2022, 13.00 WIB

Pemerintah Australia akan menyediakan keahlian teknis dan dukungan lainnya kepada tiga negara terkait penyakit ternak, seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) dan lumpy skin desease (LSD). Tiga negara tersebut yakini Indonesia, Timor Leste, dan Papua Nugini.

Paket tersebut merupakan tambahan dari satu juta dosis vaksin yang telah dikirimkan ke Indonesia. Tujuan dari bantuan tersebut adalah melindungi hewan ternak di Australia, tapi tidak menekan tingkat kunjungan wisatawan ke Australia.

“Pemerintah Federal menganggap serius akan hal ini, dan kami membutuhkan setiap pelancong untuk melakukan hal yang sama,” kata Menteri Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia Murray Watt dalam keterangan resmi, Jumat (22/7).

Dari anggaran senilai AU$ 5 juta, pemerintah Australia berencana untuk memberikan dukungan personel dan logistik terkait distribusi vaksin penyakit ternak, salah satunya vaksin PMK. Selain itu, pemerintah negeri Kangguru juga akan memberikan dukungan proses pengujian dan pekerjaan epidemiologis.

Selain memberi dukungan, pemerintah Australia juga mengucurkan anggaran senilai AU$ 9 juta untuk memperkuat biosekuriti. Artinya, total anggaran yang dikeluarkan pemerintah Australia untuk bertahan dari PMK dan LSD mencapai AU$ 14 juta.

Terkait penguatan Biosekuriti, pemerintah australia akan menempatkan 18 petugas biosekuriti baru di bandara dan tempat pemrosesan surat. Di samping itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk kegiatan diagnostik dan pengawasan penyakit PMK dan LSD.

“Ini adalah paket dua cabang yang berupaya membantu tetangga kita dari ancaman saat ini di luar negeri, sambil menjaga perbatasan kita tetap kuat,” kata Watt.

Pada 23 Juni 2022, Indonesia menyetujui pengadaan 29 juta dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) bagi hewan ternak pada tahun ini. Sumber anggaran pengadaan vaksin PMK adalah Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memberikan arahan agar jajaran kementerian dan lembaga terkait menyiapkan obat-obatan dan tenaga penyuntik vaksin. Selain itu, kementerian juga perlu menjaga mekanisme pengawasan terhadap pergerakan hewan ternak dari satu peternakan ke peternakan lain.

Sebanyak 651.700 dosis vaksin darurat PMK telah disebarkan sejak Jumat (24/6). Untuk tahap pertama, pemerintah menyiapkan 3 juta dosis vaksin. Selanjutnya, dosis itu akan terus bertambah hingga mencapai 29 juta dosis vaksin.

“Kami mohon kerjasama aktif para pimpinan daerah agar segera menerjunkan petugas vaksinator, karena saya lihat masih banyak yang belum bergerak, padahal vaksin sudah diterima. Kita percepat lagi upaya di lapangan,” kata Direktur Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian, Nasrullah.

Reporter: Andi M. Arief