Badan Pusat Statistik mendata total kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 743.210 orang pada Semester I 2022, naik 929,66% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 72.180 orang. Namun demikian, capaian tersebut belum lebih besar dari realisasi kunjungan wisman sebelum pandemi Covid-19.
Berdasarkan data BPS, jumlah kunjungan wisman pada paruh pertama 2020 adalah 2,13 juta orang, Sementara kunjungan wisman pada semester I-2019 mencapai 6,07 juta orang.
"Ini kabar baik karena kunjungan wisman ini akan berpengaruh besar pada ekonomi di Indonesia, karena multiplier effect-nya hampir ke seluruh sektor. Namun demikian, kalau dibandingkan dengan capaian 2020, kondisinya memang belum pulih sepenuhnya," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Senin (1/8).
Margo mencatat ada dua bandara yang menjadi pintu masuk utama wisman pada semester I-2022, yakni Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sebanyak 181.545 orang dan Bandara Internasional Soekarno Hatta sebanyak 85.587 orang. Selain bandara, Margo menyatakan, Batam menjadi pintu utama masuk wisman sebanyak 39.649 orang.
Dari sisi asal negara, Australia masih menduduki peringkat pertama atau sekitar 118.300 orang pada Januari-Juni 2022 atau tumbuh 12.324,58% secara tahunan. Wisman dari Australia tercatat berkontribusi sebanyak 15,9% dari total wisman pada paruh pertama 2022.
Pertumbuhan wisman dari Singapura tercatat paling tinggi atau 14.670,84% secara tahunan pada semester I-2022 menjadi 93.200 orang. Peringkat selanjutnya adalah wisman dari Malaysia sekitar 63.900 orang atau tumbuh 5.727,53%.
Secara urut, 10 negara asal wisman paling banyak pada Januari-Juni 2022 adalah:
1. Australia: 118.300 orang
2. Singapura: 93.200 orang
3. Malaysia 63.900 orang
4. India: 52.600 orang
5. Amerika Serikat: 38.100 orang
6. Inggris: 34.900 orang
7. Cina: 33.000 orang
8. Perancis: 26.600 orang
9. Jerman: 26.400 orang
10. Korea Selatan: 20.300 orang
Pertumbuhan kunjungan wisman pada paruh pertama 2022 didorong oleh realisasi kunjungan per Juni 2022. BPS mendata kunjungan wisman per Juni 2022 naik 1.973,96% menjadi 345.400 orang dari capaian Juni 2021 sekitar 16.700 orang.
Dengan demikian, tingkat penghunian kamar hotel berbintang per Juni 2022 pun naik menjadi 50,28%. Realisasi tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang tahun ini. Adapun, okupansi kamar hotel non bintang mencapai 23,92%.
Tingkat okupansi hotel berbintang tertinggi ada di tiga provinsi, yakni DI Yogyakarta (66,45%), Kalimantan Timur (64,6%), dan Lampung (58,87). Margo menilai peningkatan okupansi di Yogya disebabkan oleh terus berlangsungnya ajang sampingan konferensi tingkat tinggi (KTT) G20, sedangkan di Kalimantan Timur disebabkan oleh proyek pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.
"Sedangkan okupansi di Lampung meningkat karena efek dari penyelenggaraan pertemuan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia yang dilakukan di akhir Mei 2022 dan event surfing di Juni 2022," kata Margo.
Sementara itu, tiga provinsi dengan tingkat okupansi hotel berbintang terendah ada di Papua (39,44%), Maluku (32,34%), dan Sulawesi Barat (26,88%). Adapun, tingkat okupansi hotel non bintang terendah ada di Maluku atau hanya mencapai 17,71%.