Jokowi Janjikan Harga Telur Ayam Akan Turun Dua Pekan Lagi

ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/wsj.
Pekerja memanen terlur ayam di Ngeden, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (25/8/2022).
28/8/2022, 14.49 WIB

Presiden Joko Widodo menegaskan harga telur ayam yang kini tengah melonjak di pasaran, bakal turun dalam dua pekan ke depan.

Presiden mengatakan fluktuasi harga telur ayam tidak lepas dari kenaikan harga pakan ternak, tetapi ia meyakini kondisinya akan berangsur normal.

"Harga [bahan pokok] relatif stabil, hanya satu [yang tidak stabil[ di telur. Insya Allah dua minggu ini akan turun," kata Presiden saat meninjau harga komoditas pangan di Pasar Cicaheum, Bandung, Minggu.

Berdasarkan laman sistem pemantauan harga pasar dan kebutuhan pokok Kementerian Perdagangan, tercatat harga telur ayam secara nasional berada pada rata-rata Rp31.300 per kilogram per Jumat (26/8/2022). Harga itu meningkat apabila dibandingkan rata-rata harga Rp29.300 per kilogram untuk telur ayam pada 26 Juli 2022.

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) berjanji akan melakukan operasi pasar jika harga telur ayam masih stabil di atas Rp 30.000 per (kg). Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan ia telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Satgas Pangan untuk menjalankan operasi tersebut.

Menurut Arief, Harga Pembelian Acuan (HPA) telur ayam di tingkat peternak adalah Rp 22.000-24.000 per kg, sementara itu di tingkat konsumen Rp 27.000 per kg.

"Jadi, solusi penguatan sektor perunggasan yang kami siapkan sifatnya in line. Di hulu, kami amankan kepastian harganya melalui regulasi HAP, sehingga semuanya terukur," kata Arief dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (26/8).

Selain itu, Arief mengatakan akan menugaskan perusahaan perdagangan plat merah untuk menyerap telur ayam di pasar untuk mempercepat stabilisasi harga. Perusahaan yang dimaksud adalah Perum Bulog dan PT Berdikari.

Arief menemukan tiga faktor peningkatan harga telur yang mulai naik sejak awal paruh kedua 2022, yakni harga bibit ayam atau day old chick (DOC), harga pakan, dan harga logistik ternak.

Oleh karena itu, Arief mengatakan harga telur saat ini sedang mencari keseimbangan baru akibat kenaikan biaya produksi. Untuk menekan harga dalam jangka panjang, Arief telah menghubungkan sentra produksi jagung di Sumbawa dan sentra produksi telur ayam di Blitar dan Kendal.

Menurutnya, hal tersebut dapat menekan biaya logistik. Selain itu, Arief juga telah menentukan HAP jagung untuk menekan harga pakan jagung di tingkat peternak. Secara rinci, Bapanas mengatur HAP jagung pipil kering KA 15% senilai Rp 4.200 per kg di tingkat petani dan Rp 5.000 per kg di tingkat peternak.

Reporter: Antara, Andi M. Arief