Badan Pangan Nasional atau Bapanas akan melakukan operasi pasar jika harga telur ayam tidak kembali ke harga wajar pada akhir minggu ini yaitu di rentang Rp 27.000 - Rp 29.000 per kilogram.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan tingginya harga telur ayam saat ini disebabkan oleh kenaikan biaya produksi di tingkat peternak telur ayam. Oleh karena itu, harga telur ayam sedang menemukan keseimbangan baru di tingkat pedagang pasar tradisional.
“Apabila minggu ini harga tidak bergerak turun kita akan lakukan intervensi melalui operasi pasar. Diharapkan bisa turun bahkan lebih cepat dari targetnya Presiden,” kata Arief dalam keterangan resmi yang dikutip Rabu (31/8).
Arief mencatat harga telur ayam seharusnya tidak lebih dari Rp 30.000 per Kg. Menurutnya, harga telur ayam di dalam negeri telah masuk tren penurunan harga dari Rp 32.000 per Kg pada tiga hari yang lalu menjadi Rp 30.000 per Kg per kemarin.
Namun demikian, Arief mengatakan harga telur ayam tidak bisa kembali ke harga Rp 22.000 per Kg. Pasalnya, biaya produksi telur telah naik akibat peningkatan harga jagung untuk pakan dan juga biaya distribusi.
Arief mengatakan, Bapanas telah membantu stabilitas harga pakan jagung dengan meredistribusi jagung dari daerah produsen jagung ke daerah produsen pakan ayam. Salah satu daerah produsen jagung yang kelebihan produksi saat itu adalah Sumbawa dan Dompu di Nusa Tenggara Barat. Bapanas membantu mengirimkan kelebihan jagung tersebut ke beberapa daerah di Pulau Jawa.
"Namun demikian ada komponen pakan impor, ini yang tidak bisa kami kendalikan. Pakan ini harus disiapkan juga oleh lokal produksinya," kata Arief.
Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional mendata rata-rata nasional harga telur ayam pada minggu terakhir Agustus 2021 adalah Rp 24.500 per Kg. Sementara harga rata-rata nasional telur ayam mencapai Rp 31.500 per kg pada 31 Agustus 2022. Artinya, harga rata-rata nasional telur ayam telah naik Rp 7.000 per kg atau tumbuh 28,57% secara tahunan.
Harga telur ayam saat ini berada di titik tertinggi setidaknya selama 5 tahun terakhir. Rata-rata harga telur ayam nasional mulai menembus harga Rp 30.000 per kg pada minggu ketiga Agustus 2022.
Pada minggu kelima Agustus 2022, harga telur ayam tertinggi ada di Maluku atau senilai Rp 40.000 per kg, sedangkan yang terendah ada di Jambi seharga Rp 26.550 per kg. Adapun, harga telur di DKI Jakarta telah turun dari level tertinggi dari Rp 31.350 per Kg menjadi Rp 31.000 per Kg.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan harga telur ayam yang kini tengah melonjak di pasaran, bakal turun pada awal September 2022. Presiden mengatakan, fluktuasi harga telur ayam tidak lepas dari kenaikan harga pakan ternak, tetapi ia meyakini kondisinya akan berangsur normal.
"Harga relatif stabil, hanya satu [yang tidak stabil[ di telur. Insya Allah dua minggu ini akan turun," kata Presiden saat meninjau harga komoditas pangan di Pasar Cicaheum, Bandung, Minggu (28/8).