Pemerintah Indonesia tengah menjajaki untuk mengimpor gas dari Uni Emirat Arab (UEA) yang akan digunakan khusus untuk produksi pupuk di dalam negeri. Gas tersebut khusus digunakan untuk pabrik pupuk.
"Pak Erick, Menteri BUMN, sudah bekerja akan mendatangkan gas dari UEA,. Mereka akan memberi kita dalam harga US$ 6 per mmbtu, tapi khusus untuk pupuk dan (pabrik pupuk) yang di Aceh," ujar Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, dalam forum 100 Hari Kinerja Zulhas sebagai Menteri Perdagangan, Minggu (25/09).
Namun demikian, saat ini Zulhas masih menunggu persetujuan dari Menteri ESDM untuk merealisasikan impor tersebut. "Sampai sekarang saya belum ada permohonan dari Menteri ESDM. Saya bilang kalau ada suratnya, WA saya besok langsung saya tanda tangan untuk mendatangkan gas dari UEA ke Aceh, bisa diproses untuk pupuk sehingga pupuk kita bisa lebih banyak," ujar Zulhas.
Dia mengatakan, penataan pangan di Indonesia sangat penting untuk mewujudkan swasembada pangan. Sementara itu, untuk meningkatkan produksi tersebut dibutuhkan bahan baku untuk memproduksi pupuk di dalam negeri.
Pria yang akrab disapa Zulhas ini berharap gas impor tersebut bisa cukup untuk keperluan pupuk nasional. Dia berharap impor gas ini dapat membantu ketersediaan pupuk di Indonesia.
Hubungan dagang Indonesia-UEA
Hubungan perdagangan Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) kembali meningkat, setelah sebelumnya merosot akibat pandemi Covid-19 pada 2021. Nilai perdagangan barang antara Indonesia dan UEA tumbuh 37,8% menjadi US$ 4,03 miliar pada 2021 dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan data dari pangkalan data perdagangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN Comtrade). Nilai perdagangan ini merupakan yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.
Indonesia membukukan defisit perdagangan dengan negara Timur Tengah ini sebesar US$250,2 juta pada 2021. Ini lebih kecil dari US$439,03 juta pada tahun sebelumnya.
Nilai ekspor barang Indonesia ke UEA tumbuh 52,15% ke US$1,89 miliar pada 2021 dari tahun sebelumnya. Di sisi lain, nilai impor barang meningkat 27,33% ke US$2,14 miliar pada saat yang sama.
Pemerintah Indonesia dan UEA telah berusaha memperkuat hubungan perdagangan dan investasi kedua negara belakangan ini, termasuk dengan perjanjian kerjasama ekonomi komprehensif.