Nestlé SA berkomitmen memutuskan hubungan dengan pemasok minyak sawit Indonesia yang dituduh melakukan pelanggaran hak atas tanah dan kerusakan lingkungan. Perusahaan tersebut menginstruksikan vendor langsungnya untuk memastikan bahwa minyak sawit dari tiga entitas yang terkait dengan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) tidak memasuki rantai pasokannya di masa depan.
Surat instruksi tersebut telah dikirim ke organisasi nirlaba Friends of the Earth. Dalam dokumen tertanggal 28 September, Nestlé mengatakan pihaknya mengharapkan untuk menyelesaikan prosesnya pada akhir tahun.
“Kami menanggapi tuduhan terhadap Astra Agro Lestari ini dengan sangat serius,” menurut surat yang ditandatangani oleh Benjamin Ware, Kepala Suistainable Nestlé, seperti dikutip dari theedgemarkets.com, Jumat (30/9).
Dia mengatakan, Nestle telah melakukan kajian dengan cermat. "Ketiga anak perusahaan yang bersangkutan telah ada dalam daftar keluhan kami selama beberapa bulan," ujarnya.
Menurut Friends of the Earth, Perusahaan barang kemasan Prancis Danone sebelumnya setuju untuk memutuskan hubungan dengan Astra Agro Lestari. Procter & Gamble Co baru-baru ini menyimpulkan penilaian pihak ketiga terhadap Astra Agro Lestari dan juga telah menangguhkan pasokan Astra Agro Lestari.
Seorang juru bicara Nestlé mengatakan, pihaknya bekerja dengan rekan-rekan industri, organisasi non-pemerintah dan pemerintah daerah. Hal ini sebagai bagian dari strategi yang berfokus pada konservasi, produksi komoditas dan mata pencaharian yang berkelanjutan.
Nestlé juga mengatakan sedang menciptakan mekanisme pengaduan pihak ketiga yang independen untuk memusatkan dan meninjau pengaduan.
Perusahaan barang konsumen mendapat tekanan yang meningkat dari kelompok lingkungan untuk menghentikan pemasok minyak sawit yang terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia dan perusakan lingkungan. Friends of the Earth menuduh Astra Agro Lestari dalam sebuah laporan awal tahun ini mengunakan tanah secara ilegal dan gagal mendapatkan persetujuan sebelumnya dari masyarakat untuk beroperasi.
Friends of the Earth dan kelompok advokasi lainnya bulan ini mengirim surat terbuka kepada eksekutif dari perusahaan barang konsumen lainnya, termasuk Colgate-Palmolive Co dan PepsiCo Inc. Perusahaan mendesak mereka untuk memutuskan hubungan dengan Astra Agro Lestari.
“Nestlé dan raksasa konsumen bernilai miliaran dolar lainnya – yang selama bertahun-tahun telah berjanji untuk melindungi hutan dan menghormati hak asasi manusia – tidak bisa begitu saja meninggalkan pelanggaran ini,” kata Friends of the Earth dalam sebuah pernyataan.
“Perusahaan-perusahaan ini sekarang memiliki peluang monumental untuk memastikan keluhan ditangani, konflik diselesaikan, dan keadilan diberikan kepada masyarakat di garis depan ekstraksi kekerasan dan krisis iklim,” kata pernyataan tersebut.
Selain Astra Agro Lestari, perusahaan Malaysia Sime Darby Plantation Bhd juga terancam diputuskan kerja sama bisnisnya setelah diketahui menggunakan tenaga kerja paksa. Pedagang pertanian Cargill Inc menghentikan pembelian minyak sawit dari Sime Darby, setelah mengatakan bahwa perusahaan tidak memberikan informasi yang cukup untuk mengatasi tuduhan tersebut.
Laporan keuangan Nestlé mencatat, total penjualan grup perusahaan mencapai CHF (Swiss Franc) 84,34 juta atau sekitar Rp 1.232 triliun pada 2020. Penjualan produk yang paling besar berasal dari minuman bubuk dan cair dengan nilai mencapai CHF 22,25 juta.