Setahun Merger, Pelindo Pangkas Antrean Kapal di Pelabuhan

ANTARA FOTO/Jojon/wsj.
Foto udara aktivitas bongkar muat di dermaga peti kemas PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (19/9/2022).
7/10/2022, 01.05 WIB

Pemerintah telah mengintegrasakan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo ke dalam satu perusahaan sejak 1 Oktober 2021. Satu tahun setelah merger, Pelindo dapat memangkas waktu sandar kapal di sejumlah pelabuhan.

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan, kecepatan bongkat muat di Pelabuhan Ambon, Terminal Peti Kemas (TPK) Makassar, Belawan dan Sorong telah meningkat. Hal ini membuat waktu sandar kapal dapat dipangkas dari semula dua hari menjadi separuhnya. Bahkan di Terminal Peti Kemas Belawan, waktu sandar dapat dipotong menjadi satu hari dari semula tiga hari.

Pengamatan melalui situs Marine Traffic yang memantau pergerakan kapal di seluruh dunia juga menunjukkan hal serupa. Di Pelabuhan Sorong, waktu bongkar muat bisa ditekan hingga 10 – 15 jam. "Kapal peti kemas Oriental Gold yang masuk dari Ambon pada Selasa tengah malam (27/9/2022), misalnya, sudah meninggalkan Sorong sebelum pukul 10 esok harinya," ujarmya dalam keterangan tertulis, Kamis (7/10).

Melalui transformasi, dia mengatakan, kecepatan penanganan peti kemas dapat ditingkatkan hingga dua kali lipat. Sementara waktu sandar pelabuhan dapat dikurangi dari semula 2 sampai 4 hari menjadi hanya satu hari. “Kini, hampir tak ada antrean di terminal peti kemas kami," kata Arif Suhartono.

Kemajuan itu juga dirasakan oleh sejumlah operator pelayaran yang menjadi pengguna pelabuhan. Kepala PT Tanto Intim Line Cabang Ambon, Vence Pattiwael, mengatakan waktu bongkar muat jadi lebih singkat. Misalnya saja bongkar muat kapal dengan muatan 600 peti kemas di Pelabuhan Ambon kini dapat dibereskan dalam tempo hanya 36 jam.

“Padahal sebelumnya kami pernah bongkar 200 peti kemas saja perlu tiga hari lebih,” kata Vence.

Samuel Jonathan, Kepala Cabang Meratus Line Ambon, punya cerita serupa. “Dengan waktu sandar kisaran 30-35 jam, produktivitas bongkar muat naik dua kali lipat dari 400 boks menjadi 800 boks sekali sandar,” katanya.

Tingkatkan produktivitas pelabuhan

Arif mengatakan, Pelindo akan meningkatkan produktivitas di pelabuhan perseroan dengan menggunakan Terminal Operating System atau TOS Nusantara. Teknologi tersebut dinilai akan meningkatkan fleksibilitas kontrol gerakan peti kemas dan alat.

"Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang makin baik dan transformasi perusahaan yang terus berjalan, kami optimistis kinerja Pelindo akan terus meningkat dan memenuhi harapan para pemegang saham," kata Arif.

Arif mengatakan Pelindo mulai melirik potensi pasar internasional untuk memperkuat ketahanan pasar logistik domestik. Oleh karena itu, beberapa potensi yang akan digali adalah bisnis logistik di kawasan Selat Malaka, Selat Sunda, dan Selat Lombok. Dia menilai wilayah-wilayah tersebut merupakan potensi bisnis global di perairan lokal.

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mencatatkan pertumbuhan positif pada kinerja operasional maupun keuangan perusahaan pada kuartal I 2022. Pelindo mencatatkan pendapatan sebesar Rp7,1 triliun hingga kuartal I 2022.

Pendapatan ini tumbuh 7% dari periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Sementara pendapatan sebelum bunga, pajak, dan depresiasi (EBITDA) pun menunjukkan pertumbuhan 7% (yoy) menjadi Rp2,2 triliun. Pendapatan yang tumbuh ini membuat laba bersih melonjak 46% (yoy) menjadi Rp670 miliar.

Reporter: Andi M. Arief