Menteri PUPR Targetkan Sodetan Ciliwung Beres Awal 2023, Atasi Banjir

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Luapan aliran sungai Ciliwung menyebabkan banjir di permukiman penduduk kawasan Manggarai, Jakarta, Senin (10/10). BPBD DKI Jakarta pada Senin (10/10) pukul 06.00 WIB mencatat sebanyak 53 RT di DKI Jakarta terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliwung.
11/10/2022, 21.22 WIB

Sejumlah proyek infrastruktur untuk mencegah banjir di Jakarta masih terus dibangun. Pemerintah saat ini tengah melanjutkan proyek sodetan atau terowongan yang menghubungkan aliran Kali Ciliwung dengan aliran Banjir Kanal Timur (BKT) sebagai solusi banjir di ibu kota.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan proyek ini ditargetkan akan selesai pada Februari hingga Maret 2023. "Tapi normalisasi keseluruhan belum ditargetkan karena fokus menyelesaikan bendungan Ciawi Sukamahi,” ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono saat ditemui di Kementerian Perdagangan, Jakarta, pada Selasa (11/10).

Proyek tersebut sempat mangkrak di tahun 2015, dan kini sudah berjalan kembali sejak pertengahan 2021. Sampai saat ini, proyek tersebut terus digarap oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane Ditjen Sumber Daya Air. 

Basuki mengatakan, proyek sodetan dari Ciliwung ke Banjir Kanal Timur (BKT) masih berlangsung sampai saat ini. Dia lalu menjelaskan progres terkini pembangunannya. "Satu terowongan sudah tembus,” ujar Basuki.

Dalam laman Kementerian PUPR, proyek ini baru kembali berjalan pada tahun 2021. Proyek akan dilanjutkan sepanjang 549 meter, sehingga total panjang sodetan nantinya sekitar 1,26 kilometer.

Sebelumnya, sekitar 600 meter sodetan Ciliwung sudah terbangun dan mandek di tahun 2015 karena terganjal pembebasan lahan. Kementerian PUPR sendiri memberikan wewenang pembebasan lahan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk pengadaan lahan.

Basuki sebelumnya mengatakan pembangunan sodetan ini akan mengurangi debit banjir Sungai Ciliwung dengan mengalirkan air sebesar 60 meter kubik per detik ke Kanal Banjir Timur.

"Insya Allah akan mengurangi risiko banjir pada beberapa kawasan di hilir Sungai Ciliwung, misalnya Kampung Melayu dan Manggarai," ujar Basuki dilansir dari laman resmi Kementerian PUPR.

Menurut Basuki, pembangunan lanjutan sodetan Ciliwung yang dimulai pada tengah 2021 telah mengalami perubahan trase sehingga mengurangi panjang terowongan 113 meter dari panjang semula 662 meter menjadi 549 meter saja.

Data Kementerian PUPR menunjukkan pada tahun 2015, pembangunan sodetan Sungai Ciliwung telah tuntas sepanjang 550 meter. Kemudian dilanjutkan pada 2015-2017 dengan pembangunan permanen outlet dan dinding penahan tanah Kali Cipinang BKT.

Pembangunan sodetan Sungai Ciliwung dilaksanakan oleh kontraktor PT. Wijaya Karya- PT. Jaya Konstruksi, KSO dan konsultan supervisi PT. Virama-Supra-TAA. Alokasi anggaran untuk konstruksi sodetan dan galian alur yang disiapkan sebesar Rp 683,9 miliar.

Reporter: Nadya Zahira