Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat penyelesaian pembangunan Bendungan Lau Simeme di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Bendungan berkapasitas tampung 21,07 juta m3 ini dibangun untuk menunjang memenuhi kebutuhan air baku di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang sebesar 3.000 liter/detik.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, bedungan berfungsi untuk mengelola sumber daya air dan irigasi untuk mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan. "Di samping itu kehadiran bendungan juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal," kata Basuki dalam siaran keterangan terulis yang dikutip Kamis (13/10).
Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera II, Mohammad Firman, mengatakan bahwa saat ini total progres konstruksi Bendungan Lau Simeme sudah sebesar 62.71%, dengan progres masing-masing untuk terowongan pengelak sudah 100%, pelimpah dan intake sudah 86,05%, serta tubuh bendungan atau main dam sebesar 4,5%.
"Ditargetkan seluruhnya dapat rampung pada akhir 2023 dan setelah itu dapat dimulai pengisian air (impounding)," kata Firman.
Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo, Bendungan Lau Simeme mulai dikerjakan pada tahun 2017 dengan biaya sekitar Rp 1,3 triliun. Bendungan Lau Simeme didesain dengan tipe zonal timbunan batu yang memiliki tinggi 69,50 meter dari sungai, panjang puncak bendungan 205 meter dengan luas area genangan 125,84 hektar.
Kehadiran bendungan ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai infrastruktur pengendali banjir di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang. Bendungan dapat mereduksi derasnya aliran air hulu Sungai Percut dan Sungai Deli saat musim hujan sebesar 86 m3/detik.
Selain itu, kehadiran bendungan juga dapat memberikan manfaat sebagai sumber pembangkit listrik sebesar 1,00 MW dan mendukung sektor pariwisata di Provinsi Sumatera Utara yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.
Presiden Joko Widodo menargetkan pembangunan 61 bendungan sejak 2015. Menurut data Kementerian PUPR, sudah ada 29 bendungan yang selesai dibangun sampai 2021. Sementara 32 bendungan lain masih dalam masa konstruksi.