Telan Rp 1,5 Triliun, Bendungan Rukoh Ditargetkan Rampung Agustus 2023

ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/YU
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kiri) melihat perkembangan pembangunan bendungan Rukoh di Kabupaten Pidie, Aceh, Rabu (19/10/2022).
Penulis: Nadya Zahira
19/10/2022, 19.24 WIB

Pemerintah menargetkan pembangunan Bendungan Rukoh di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh rampung pada 2023 untuk dapat segera dimanfaatkan sebagai sumber pengairan lahan irigasi dan pengendalian banjir.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan Bendungan Rukoh merupakan salah satu dari 13 bendungan yang harus selesai pada tahun depan. Dia berharap proyek ini dapat rampung pada Agustus 2023.

"Lebih cepat dari target kontrak yakni Desember 2023. Saat ini progresnya sekitar 45%," ujar Basuki dalam keterangan tertulis, pada Rabu (19/10).

Bendungan Rukoh berada di aliran Sungai/Krueng Rukoh yang juga dihubungkan dengan Krueng Tiro dengan bendung pengarah sehingga menjadi satu sistem yang saling mendukung. "Ini merupakan inovasi sistem yang unik dan bagus. Jadi air dari Tiro kita bawa ke Rukoh," ujar Basuki.

Basuki juga mengatakan, bahwa Rukoh memiliki kapasitas bendungan yang besar tetapi debit sungainya kecil, sedangkan Tiro kapasitas bendungnya kecil tetapi debit sungainya besar. Sehingga potensi banjir di Tiro dapat dikurangi dan dimanfaatkan untuk irigasi di Rukoh.

Nantinya, Bendungan Rukoh akan mengairi lahan persawahan Daerah Irigasi Baro Raya seluas 11.950 hektare (ha) khususnya di Kecamatan Kembang Tanjong yang berada di paling hilir Daerah Irigasi Baro Raya.

"Dengan hadirnya bendungan ini diharapkan dapat meningkatkan intensitas tanam dari satu kali setahun menjadi tiga kali setahun, karena ketersediaan air lebih terjamin," ujar Menteri Basuki.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira