PT Kona Bay Indonesia (KBI) menargetkan untuk meningkatkan pangsa pasar indukan udang domestik dari dari 60% ke 70%. Untuk mendukung target tersebut, perusahaan telah meresmikan Pusat Pembesaran Udang Vaname (broadstock multiplication center) bekerja sama dengan PT Suri Tani Pemuka dan Hendrix Genetics.
"Kita mau meningkatkan pangsa pasar domestik di Indonesia dari 60% ke 70% targetnya. Jadi meningkatkan share market di Indonesia dulu," ujar General Manager PT Kona Bay Indonesia, Ari Setiardhi, dalam acara Peresmian Pusat Pembesaran Induk Udang PT Kona Bay, Bali, pada Kamis (20/10).
Ari mengatakan bahwa pihanya akan fokus untuk memasarkan produknya di Indonesia. Adapun ekspor dilakukan jika ada kelebihan produksi dan permintaan khusus bibit dari Indonesia.
"Kalau ada ekspor itu, hanya ada jika kebutuhannya memang lebih dan mereka meminta dari Indonesia, tapi kadang mereka minta langsung dari Hawai, karena pasokan ke pasar indonesia masih 60% juga sharenya," ujar Ari.
Ari mengatakan, untuk target pasarnya merupakan hatchery atau perusahaan penetasan udang. Saat ini , permintaan pasar untuk indukan udang di Indonesia sebesar 120 ribu ekor per tahun.
"Kami berharap para pengusaha hacthery di Indonesia dapat memperoleh kualitas indukan udang terbaik," ujarnya.
Dia menyampaikan bahwa saat ini pihaknya tengah menargetkan produksi sebanyak 80.000 indukan udang per tahun di pusat pembesaran udang di Tejakula, Buleleng, Bali.
"Produk indukan tersebut akan memiliki 4 fase pembesaran. Kami juga senantiasa mengutamakan biosekuriti untuk memastikan produk yang dihasilkan aman dan berkualitas," ujarnya.
Chief Business Devolopment Office Management Hendriz Genetics, Rafael Jocubs Henri General Beeren, mengatakan bahwa pihaknya selalu menjaga standarisasi dan memastikan kualitas indukan udang terjaga. PT Kona Bay Indonesia berfokus menyediakan hasil produksi berkualitas yang didukung dengan teknologi genetik dan pengembangan terkini.
"Seperti halnya kantor pusat kami yang terletak di Hawai, produk indukan yang kami hasilkan di Tejakula ini memiliki kualitas yang sama dengan indukan kami disana," ujar Rafael.
Rafael mengatakan, pusat pembesaran induk udang Vaname di Tejakula, Bali, diharapkan mampu memotong rantai distrubusi. Hal itu terutama pada kondisi pandemi yang menghambat proses distribusi bibit udang dari Hawai ke Indonesia.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat, produksi budidaya udang di Indonesia mencapai 911,2 ribu ton pada 2020. Dari jumlah itu, sebanyak 157,4 ribu ton produksi budidaya udang terdapat di Jawa Barat, sekaligus yang terbesar secara nasional.