Pemerintah segera menerapkan sistem pembayaran tol nontunai nirsentuh atau bayar tol tanpa henti (Multi Lane Free Flow/ MLFF) berbasis aplikasi. Saat ini, gantry MLFF telah terpasang di dua lokasi yaitu  jalan tol Jagorawi KM 18+370 arah Ciawi dan  jalan tol JORR S KM33+635.

Dikutip dari situs BPJT,  pemasangan pertama gantry MLFF telah dilakukan di jalan tol Jagorawi KM 18+370 arah Ciawi pada 19-20 Oktober 2022. Sementara pemasangan kedua dilakukan di jalan tol JORR S KM33+635 mulai Minggu (23/10) pukul 22.00 WIB sampai dengan Senin (24/10) pukul 04.00 WIB.

PT Hutama Karya (Persero) sebagai operator tol ruas JORR S telah berkoordinasi dengan Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR dan PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) sebagai pelaksana MLFF untuk memastikan pekerjaan berjalan lancar dan aman.

Uji coba bayar tol tanpa henti

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit, mengatakan pemerintah akan melakukan uji coba kedua gantry di jalan tol Jagorawi dan JORR S tersebut untuk memastikan semua sistem peralatan bekerja dengan baik.

"Gantry ini dilengkapi kamera yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligent (AI) berbasis perangkat lunak," kata Danang dalam keterangan tertulis dikutip Senin (24/10).

Danang mengatakan, penerapan sistem MLFF rencananya akan dilakukan secara bertahap di beberapa ruas jalan tol. Adapun ruas mana yang akan diujicobakan, masih dalam tahap pembahasan.

"Untuk tahap awal implementasi dimulai dengan masa transisi pada beberapa ruas jalan tol, dimana sebagian gardu pada setiap gerbang tol masih dapat menggunakan kartu tol elektronik," ujar Danang.

Dia mengatakan, nantinya seluruh ruas tol akan memberlakukan MLFF. Dengan demikian, tidak ada lagi pembatas di gerbang tol.

Apa itu sistem bayar tol tanpa henti?

Dengan sistem MLFF,  lalu lintas di jalan tol akan diawasi melalui dukungan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS). Gantry ini bekerja dengan cara mengidentifikasikan seluruh kendaraan yang lewat, kemudian akan mengirim data ke pusat. 

Secara otomatis, gantry akan memeriksa apakah kendaraan terdaftar dan sudah membayar. Sistem juga akan memverifikasi apakah kendaraan melakukan pelanggaran atau tidak.

“Gerbang tol akan difungsikan dengan gantry enforcement data capture. Jadi kendaraan yang melintas di gerbang MLFF akan di capture datanya, dan data dari pengguna akan diproses di sistem pusat,” kata Project Manager RITS Emil Iskandar.

Selain itu, kendaraan pemantau juga akan ditempatkan secara acak di jalan tol. Jika terdapat pelanggaran, sistem pusat akan menginformasikan kepada pelanggar untuk membayar.

Jika hal tersebut tak dipenuhi, maka sistem pusat akan menginformasikan data pelanggar kepada pihak berwenang untuk melakukan penindakan sesuai hukum. 

 Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan ada 16 ruas jalan tol baru dengan panjang total 331,97 kilometer (km) yang akan dirampungkan dan mulai beroperasi pada tahun 2022.