Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR akan segera membangun ulang rumah korban gempa Cianjur, Jawa Barat yang telah rusak berat, runtuh, atau yang harus direlokasikan. Pemerintah juga akan menyiapkan dana bantuan rumah untuk perbaikan rumah yang rusak.
Untuk rumah yang rusak berat akan diberikan bantuan Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta, dan rusak ringan Rp 10 juta.
"Itu stimulan oleh BNPB," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, kepada awak media di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, pada Rabu (23/11).
Basuki mengatakan, Kementerian PUPR akan membangun ulang rumah korban bencana gempa Cianjur berdasarkan standar bangunan tahan gempa.
"Jadi SOP nya seperti itu. Kalau rumahnya cuma retak-retak, bisa diperbaiki sendiri, akan diberikan stimulan oleh BNPB, tapi kalo rumahnya runtuh, perkantoran, masjid, kantor Kodim, jembatan, RS, itu tugas PUPR untuk memperbaiki," ujar Basuki.
2.272 rumah rusak
Basuki mengatakan, Ditjen Perumahan PUPR mendata terdapat 2.272 rumah rusak dan telah diverifikasi untuk dibangun ulang. Kementerian PUPR juga sudah mempunyai modul-modul rumah yang nantinya akan dibangun kembali. Namun demikian, Kementerian PUPR masih harus menunggu Pemerintah Daarah untuk mempersiapka tanahnya.
Basuki mengatakan, Untuk pembangunan ulang rumah korban bencana gempa bumi Cianjur, Basuki belum bisa memastikan berapa lama waktu yang akan dihabiskan untuk pembangunan tersebut, "Pembangunannya tergantung tanahnya, kalau pembangunan rumahnya kan cepat," ujarnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mencatat sebanyak 268 korban meninggal akibat gempa bumi Cianjur, Senin (23/11). Dari 268 korban tersebut, sudah teridentifikasi identitasnya sebagai jenazah sebanyak 122 orang.
Badan Geologi mencatat ada 26 gempa bumi yang merusak selama 2021, tertinggi sejak 20 tahun terakhir.