Harga Beras Impor Bulog Lebih Murah dari Produksi Lokal

ANTARA FOTO/Umarul Faruq /foc.
Pekerja menimbang beras di Gudang Bulog Divre Jatim, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (25/3/2021).
8/12/2022, 08.58 WIB

Harga beras yang diimpor Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik lebih murah dibandingkan dengan produksi lokal. Namun demikian, pemerintah melalui Bulog akan memprioritaskan penyerapan beras petani lokal.

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, mengatakan bahwa  harga beras lokal yang dijual saat ini berkisar antara Rp 9.200-Rp 9.700 per kg. Sementara harga beras impor berada di bawah Rp 9.000 per kg. 

"Yang jelas harganya lebih murah. Kita belinya di bawah Rp 9.000 per kg," ujar pria yang kerap disapa Buwas ini usai Rapat Kerja dengar Komisi IV DPR, Rabu (7/12).

Namun demikian, Buwas belum membocorkan negara importir beras tersebut. Menurut dia, mencari beras impor saat ini tidak mudahkarena negara lain sudah membatasi barangnya untuk cadangan dalam negeri.

"Bahkan ada yang sama sekali menutup untuk ekspor, karena dia butuh juga," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi  mengatakan bahwa pengiriman beras impor dilakukan secara bertahap. Dia berharap pengiriman beras impor bisa digunakan untukoperasi pasar pada Januari 2023. Pasalnya puncak panen raya pun diprediksi akan terjadi di bulan Maret atau April 2023.

Arief mengatakan, kuota impor beras sebanyak 200 ribu ton hanya bisa digunakan sampai 31 Desember 2022 saja, "Jadi bicara kuota impor itu per tahun, tidak bisa menyeberang ke tahun depan. Maka sampai 31 Desember 2022 setahu saya hanya impor 200 ribu ton," ujar Arief.

Sementara itu, stok beras yang ada di gudang Perum Bulog saat ini sangat menurun dari yang sebelumnya 513 ribu ton, saat ini menjadi 494 ribu ton. Dari angka 494 ribu ton tersebut, terdiri dari cadangan beras pemerintah atau CBP yang totalnya hanya sebesar 295 ribu ton dan sisanya komersil.  

 Arief mengatakan, Bapanas  dan Bulog sudah sepakat untuk menaikkan stok komersial di Bulog hingga sebesar 198 ribu ton. Stok komersil tersebut saat ini berkontribusi sebesar 40% dari seluruh beras yang dikelola Perum Bulog dan bisa dikonversi ke CBP jika dibutuhkan.

 Kementerian Perdagangan menyatakan sudah memberikan izin pada Perusahaan Umum Badan urusan Logistik atau Perum Bulog untuk impor 500 ribu ton beras tahun ini. Impor beras tersebut sebagai upaya mengamankan cadangan beras pemerintah yang berada di bawah batas normal sebesar 1,2 juta ton.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, bahwa dirinya sudah menandatangani surat perintah dari Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto dan Bulog terkait perizinan impor beras tersebut.

"Maka saya sudah beri izin untuk impor untuk datangkan beras sebanyak 500 ribu ton kapanpun diperlukan, sekarang sudah dipesan," ujar Zulkifli kepada awak media, di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (7/11).

Reporter: Nadya Zahira