Pelindo Kendalikan Operasional Pelabuhan se-Indonesia dari Belawan

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat peti kemas di kawasan Pelabuhan Pelindo II, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/11/2022).
Penulis: Redaksi
19/12/2022, 23.25 WIB

PT Pelabuhan Indonesia terus melakukan transformasi layanan jasa kepelabuhan. Kali ini melalui anak usahanya, PT Pelindo Multi Terminal, membangun sebuah alat kendali tersentral di Belawan, Medan, Sumatera Utara.

Penggunaan dukungan digitalisasi sistem informasi pada layanan operasional perusahaan ini menjadi babak baru dalam pengelolaan terminal non-petikemas di Indonesia.

“Layanan operasional berbasis planning and control telah dimulai di beberapa branch di Pelindo Multi Terminal di yang dikontrol secara terpusat melalui Multipurpose Terminal Control Center, (MTCC)” kata Direktur Operasi Pelindo Multi Terminal, Ridwan Sani Siregar dalam pernyataan resminya, Senin (19/12).

MTCC merupakan pusat kontrol terpadu untuk memantau secara langsung kegiatan operasional pelabuhan di seluruh wilayah kerja Pelindo Multi Terminal. Di antara pelabuhan yang dikelola tersebut yaitu Pelabuhan Tanjung Priok dan PT Indonesia Kendaraan Terminal alias IPCC.

Pada November 2022, proses ujicoba MTCC telah berjalan melalui pusat kontrol terpadu di Belawan. Pusat kendali ini langsung terkoneksi dengan stasiun Multipurpose Terminal Control di Tanjung Intan Cilacap dan Jamrud Surabaya. Dari titik-titik ini terhubung ke seluruh pelabuhan yang dikelola Pelindo Multi Terminal.

Saat ini, Pelindo Multi Terminal mengelola 10 branch Terminal yang tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Pelindo Multi juga mengelola dua anak perusahaan, yaitu PT Pelabuhan Tanjung Priok dan PT Indonesia Kendaraan Terminal, yang merupakan terminal kendaraan terbesar di ASEAN.

Direktur Utama PT Pelindo Multi Terminal, Drajat Sulistyo menyampaikan, MTCC menjadi bagian penting dari proses transformasi layanan kepelabuhanan yang telah berjalan sepanjang tahun ini. Di sini ditekankan pula standardisasi operasional serta peningkatan kualitas sumber daya manusia pekerja.

“MTCC ini menjadi salah satu pilar utama dari proses transformasi layanan operasional melalui peningkatan fungsi perencanaan dan pengendalian operasional di wilayah kerja PT Pelindo Multi Terminal,” ujar Drajat.

MTCC juga akan terus meningkatkan kesadaran pelaksanaan health, safety, security, and environment (HSSE) melalui pemantauan real-time segala kegiatan kepelabuhanan melalui akses CCTV. Sehingga, Drajat berharap, akan semakin mengurangi risiko kecelakaan kerja di lapangan.

Bagi Drajat, MTCC ini menjadi wujud komitmen perusahaan yang dia pimpin untuk memenuhi keinginan dan harapan pengguna jasa. Hadirnya pusat kendali ini akan memberikan jaminan kepastian waktu layanan, kepastian biaya (fixed cost), dan kepastian keamanan (Safety) atas layanan kepelabuhanan yang diterima.

“Tiga hal tersebut akan sangat mendorong penurunan waktu tambat kapal atau port stay dan peningkatan produtivitas bongkar-muat terminal,” ujar Drajat. “PT Pelindo Multi Terminal ke depannya mampu mewujudkan visi sebagai Indonesia's Connectivity Champion.”