Okupansi Hotel 100% Saat Nataru, PHRI Harap Tiket Pesawat Bisa Murah

ANTARA FOTO/Andri Saputra/rwa.
Sejumlah pengunjung menaiki wahana " Banana Boat" saat libur Tahun Baru 2023 di objek wisata Pantai Jikomalamo, Kota Ternate, Maluku Utara, Minggu (1/1/2023).
4/1/2023, 12.52 WIB

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI menyatakan bahwa okupansi hotel selama libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru mencapai lebih dari 100%. Angka tersebut naik signifikan jika dibandingkan dengan okupansi pada tahun-tahun sebelumnya saat Indonesia mengalami pandemi Covid-19.

"Selama tahun baru bagus okupansinya, mayoritas daerah tujuan wisata 100% kemarin. Karena dilihat dari perkembangannya di tahun 2022 kemarin, boleh dibilang ini sudah mendekati okupansi pada 2019 sebelum pandemi," ujar Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani, saat ditemui di Kantor Apindo, Jakarta Selatan, Selasa (3/1).

Hariyadi mengatakan, hampir semua hotel di seluruh daerah yang ada di Indonesia mengalami peningkatan okupansi yang signifikan. Namun demikian, dirinya tidak menyebutkan secara detail daerah mana saja yang okupansi hotelnya menembus hingga 100% tersebut.  

Tiket Pesawat Murah

Kendati demikian, Hariyadi mengatakan terdapat beberapa hotel di sejumlah daerah yang okupansinya belum maksimal. Hal ini disebabkan karena adanya beberapa kendala yang dihadapi oleh hotel-hotel tersebut.

"Kenapa tidak maksimal? Karena beberapa daerah masih memiliki kendala-kendala, misalnya dari sisi aksesibilitasnya. Tapi kita harapkan tahun depan sudah pulih," ujarnya.

Dia meyakini kebijakan pemerintah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM, akan mempercepat pemulihan industri perhotelan dan pariwisata.

"Mudah-mudahan di semester II-20223, akan terjadi kondisi yang sama dengan tahun 2019, dan mungkin bisa jadi lebih tinggi tergantung nanti faktor dari transportasi. Kalau harga tiketnya bisa kompetitif itu bisa lebih tinggi," tutur Hariyadi.

Berdasarkan pengalaman pada 2019, Hariyadi mengatakan, harga tiket pesawat mahal menahan laju pertumbuhan pergerakan wisatawan nusantara. Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah bisa mengendalikan harga tiket transportasi agar tidak terjadi kenaikan harga.

Sementara itu, Hariyadi mengungkapkan tarif hotel pada tahun ini diprediksi akan kembali normal karena permintaannya juga akan menurun. Pasalnya, peningkatan permintaan hotel hanya akan meningkat pada kuartal III dan IV. Sedangkan untuk kuartal I dan II permintaan rendah.

"Kemungkinan akan seperti itu, kembali lagi lihat pasar. Kalau demandnya normal dia bisa pulih lagi, tapi kalau demandnya masih slow biasanya kuartal pertama itu memang agak slow. Apalagi ini kan bulan Maret itu kan bulan puasa, itu ada pengaruh di situ," ujarnya.

 Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang mencapai 54,41% pada November 2022, naik 2,10 poin dibanding bulan sebelumnya.

Reporter: Nadya Zahira