Presiden Joko Widodo telah meresmikan Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 30,9 kilometer. Jalan tol tersebut diharapkan mampu meningkatkan arus kendaraan dari Riau menuju Sumatera Barat dan sebaliknya.
Presiden Widodo mencatat pembangunan jalan tol tersebut telah menghabiskan anggaran senilai Rp 4,8 triliun. Pemerintah juga akan menyambungkan jalan bebas hambatan tersebut ke Jalan Lingkar Pekanbaru.
"Sehingga Dumai, Pekanbaru, dan Bangkinang akan tersambung terus ke arah Padang,"kata Presiden Widodo dalam saluran resmi Sekretariat Presiden, Rabu (4/1).
Presiden Jokowi berharap pengoperasian Tol Pekanbaru-Bangkinang dapat meningkatkan kecepatan mobilitas barang, jasa, dan orang di Provinsi Riau. Di samping itu, Presiden Widodo berharap tol tersebut dapat menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru.
Meski demikian, Jokowi enggan memberikan target rampungnya. "Saya tidak bisa bicara karena memang masih panjang," kata Jokowi.
Badan Pengatur Jalan Tol atau BPJT mencatat Tol Pekanbaru-Bangkinan merupakan bagian dari Jalan Tol Pekanbaru-Padang sepanjang 254,8 kilometer. Artinya, tol tersebut akan menjadi jalan tol terpanjang di dalam negeri saat beroperasi nantinya.
Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan salah satu tujuan Tol Pekanbaru-Bangkinan adalah mendongkrak kunjungan wisatawan ke Kawasan Candi Muara Takus di Kabupaten Kampar, Riau. Jalan bebas hambatan tersebut dapat memangkas waktu perjalanan dari Pekanbaru ke Candi Muara Takus dari 3 jam menjadi 1,5 - 1 jam.
Tol Pekanbaru-Padang menelan investasi hingga Rp 80,41 triliun dengan biaya konstruksi senilai Rp 45,99 triliun. Namun seluruh tol tersebut baru dapat beroperasi setelah 2024.
Pembangunan Jalan Tol Pekanbaru–Padang dilaksanakan oleh PT Hutama Karya melalui Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol yang ditandatangani pada tanggal 11 Oktober 2017.
Kementerian PUPR berharap dengan adanya kehadiran jalan tol ini dapat menjadi jalur logistik dan jalur pariwisata mendukung peningkatan perekonomian di wilayah Sumatera Barat dan Riau.