Jokowi akan Buat Task Force untuk Selesaikan Perundingan IEU- CEPA

Pixabay
Bendera Uni Eropa
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
11/1/2023, 17.19 WIB

Presiden Jokowi menargetkan perundingan Perjanjian Komprehensif Kemitraan Ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa atau Indonesia-EU CEPA rampung pada tahun ini. Untuk itu, Kepala Negara akan membentuk gugus tugas atau task force khusus terkait penyelesaian negosiasi Indonesia-EU CEPA dalam waktu dekat.

Salah satu strategi task force adalah meningkatkan intensitas komunikasi dengan pemerintahan Jerman.  Sebelumnya, Kanselir Jerman Olaf Scholz telah mendesak Uni Eropa untuk meningkatkan hubungan ekonomi antara Uni Eropa dan Asean.

"Presiden telah berkomunikasi dengan Kanselir Olaf dan kebetulan tahun ini kita jadi tuan rumah Hannover Messe di Jerman. Sehingga, kita akan memanfaatkan kedekatan presiden dengan Kanselir Olaf supaya bisa memfinalisasikan CEPA dengan Eropa," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Presiden, Rabu (11/1).

Airlangga mengatakan penyelesaian Indonesia-EU CEPA penting untuk meningkatkan nilai ekspor ke Benua Biru. Salah satu komoditas yang dinilai dapat tumbuh akibat Indonesia-EU CEPA adalah barang hasil industri tekstil dan produk tekstil atau TPT.

Industri TPT menghasilkan beberapa bahan sandang, seperti garmen, alas kaki, dan kain. Airlangga mencatat barang-barang TPT produksi Indonesia masih mendapatkan bea masuk 10% - 12% di pasar Eropa.

Sedangkan, produk TPT asal Vietnam dan Bangladesh tidak mendapatkan bea masuk sama sekali. Artinya, barang TPT asal Indonesia setidaknya lebih mahal 10 % - 12% dibandingkan TPT asal Vietnam dan Bangladesh. "Jadi, ini prioritas dari pemerintah," kata Airlangga.

Sebelumnya, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Vincent Piket mengatakan Indonesia-EU CEPA diperkirakan mampu meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 4,6 miliar sampai 5,2 miliar euro pada 2032. Adapun, perundingan negosiasi terkait Indonesia-EU CEPA telah berlangsung sebanyak 12 putaran.

Piket menyampaikan investor-investor Eropa menilai peluang investasi di Indonesia sangat menjanjikan dan sejumlah perusahaan Eropa berencana akan beroperasi di Indonesia untuk waktu yang lama. “Delegasi Eropa akan terus memberikan dukungan dan berupaya untuk mengembangkan iklim investasi yang mendukung,” katanya.

Perundingan putaran ke-12 adalah putaran penuh pertama setelah pertemuan terakhir pada November 2021. "Delegasi Indonesia dan EU berkomitmen untuk mempercepat perundingan sesuai instruksi Presiden kedua negara,” ujar Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan Johni Martha, yang dikutip dalam keterangan resmi pada Kamis (22/12).

Putaran ke-12 membahas 15 isu runding, yaitu perdagangan barang; ketentuan asal barang; instrumen pengamanan perdagangan; hambatan teknis perdagangan; cukai dan fasilitasi perdagangan; perdagangan jasa; investasi; penyelesaian sengketa investasi; pengadaan pemerintah; perdagangan dan pembangunan berkelanjutan; transparansi dan good regulatory practice; mutual administrative assistance; penyelesaian sengketa; ketentuan institusional; serta kerja sama ekonomi dan peningkatan kapasitas.

Perundingan I-EU CEPA diluncurkan sejak 18 Juli 2016, dan berlangsung sebanyak 11 putaran baik secara langsung maupun virtual. Putaran ke-13 direncanakan pada awal Februari 2023 di Indonesia.

Total perdagangan Indonesia-UE pada 2021 tercatat sebesar US$ 29,1 miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke UE tercatat sebesar US$ 18 miliar sedangkan impor Indonesia dari UE sebesar US$ 11,1 miliar.

Komoditas ekspor andalan Indonesia ke UE pada 2021 adalah minyak kelapa sawit dan fraksinya; asam lemak mono karboksilat industri; alas kaki dengan sol luar karet, plastik, kulit samak, atau kulit komposisi dengan bagian atas bahan kulit; alas kaki dengan sol luar karet, plastik, kulit samak, atau kulit komposisi dengan bagian atas bahan tekstil; serta karet alam.

Adapun impor utama Indonesia dari EU pada 2021 adalah vaksin; obat-obatan; kertas atau kertas karton yang dipulihkan (sisa dan skrap); susu dan krim; serta instrumen dan peralatan yang digunakan dalam ilmu medis, bedah, perawatan gigi atau kedokteran hewan.

Reporter: Andi M. Arief