Pupuk Indonesia Siapkan 1,4 Juta Ton Pupuk Bersubsidi

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/aww.
Pekerja mengangkut karung pupuk urea di gudang lini 3 Jatibarang pupuk Kujang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (19/12/2022).
15/1/2023, 22.11 WIB

PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan 1,45 juta ton pupuk bersubsidi di 2023. Jumlah ini mencapai 194% dari ketentuan stok minimum yang ditetapkan pemerintah. 

Kepala Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan stok pupuk bersubsidi tersebut terdiri dari dua jenis. Pertama, urea dengan jumlah mencapai 992.791 ton dan urea sebanyak 462.937 ton

"Pada awal tahun ini kami menyiapkan stok pupuk bersubsidi hingga lini III dengan total 1.454.828 ton. Angka stok pupuk bersubsidi itu juga mampu memenuhi kebutuhan selama beberapa minggu ke depan sesuai aturan yang berlaku,” katanya, dilansir dari Antara, Minggu (15/1). 

Pada tahun ini, pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi Rp2.250/kilogram untuk pupuk urea. Adapun NPK seharga Rp2.300/kilogram dan Rp3.300/kilogram untuk pupuk NPK dengan formula khusus kakao.

 Wijaya menegaskan pihaknya tidak segan menindak tegas distributor hingga kios yang terbukti menjual harga pupuk di atas HET. 

"Kami juga mengimbau kepada masyarakat khususnya petani untuk segera melaporkan jika melihat praktik jual beli pupuk tidak sesuai aturan yang berlaku kepada Pupuk Indonesia melalui nomor layanan pelanggan 0800-100-8001 atau WhatsApp 0811-9918-001,” ujarnya.

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan HET Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian menyebutkan ada ketentuan khusus bagi penerima pupuk bersubsidi. Ini misalnya petani wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (Simhultan), menggarap lahan maksimal dua hektare, dan menggunakan Kartu Tani (untuk wilayah tertentu).

 Lebih lanjut Wijaya menjelaskan  petani dapat menebus pupuk bersubsidi pada kios-kios resmi yang telah ditentukan. Saat ini, lanjutnya, pupuk bersubsidi fokus pada dua jenis yaitu urea dan NPK. Kedua jenis pupuk bersubsidi itu diperuntukkan bagi sembilan komoditas pertanian strategis yang berdampak terhadap inflasi yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kakao, dan kopi.

 Per 13 Januari 2023 Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk bersubsidi 150.635 ton secara nasional dengan rincian 100.312 ton urea dan 50.324 ton NPK.

Wijaya juga mengatakan pihaknya memberikan kemudahan bagi petani dalam menebus pupuk bersubsidi, salah satunya melalui pengembangan sistem Aplikasi Rekan.

Reporter: Rezza Aji Pratama