Sempat Sepi, Mal Pinggiran Jakarta Kembali Ramai Berkat Area Mainan

Nadya Zahira/Katadata
Area mainan di Mal City Plaza atau Ciplaz Depok, Senin (16/1).
17/1/2023, 13.06 WIB

Beberapa pusat perbelanjaan dan mal di pinggiran Jakarta sepi pengunjung sejak pandemi Covid-19. Mal City Plaza atau Ciplaz Depok pun  sempat sepi pengunjung dan setelah berbenah kini mulai ramai kembali. 

Ciplaz Depok  yang juga dikenal dengan sebutan Plaza Depok, merupakan pusat perbelanjaan yang kembali bangkit melalui transformasi. Sebelumnya toko di mal hanya didominasi ritel seperti pakaian dan supermarket. Kini toko di Ciplaz sangat bervariasi, mulai dari restoran hingga area mainan.

Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, sebagian besar pengunjung yang datang ke Mal Ciplaz Depok lebih banyak menyambangi area permainan anak, restoran cepat saji, dan bioskop. Sedangkan pada wilayah toko ritel dan supermarket masih nampak sepi pengunjung.

Dari seluruh gedung, lantai tiga merupakan yang paling ramai karena ditempati oleh area bermain The Play Zone, XXI dan food court. Namun pengunjung paling banyak terdapat di area permainan yaitu anak-anak yang didampingi bersama orang tuanya.

Kondisi Ciplaz ini lebih baik dibandingkan beberapa mal lain di Depok.  Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, beberapa mal sepi pengunjung di Depok yakni Mall International Trade Center atau ITC Depok yang terletak di Jalan Margonda.

Selain ITC, pusat perbelanjaan dan mal yang sepi di Depok yakni Depok Town Square atau DeTos. Mal yang berseberangan dengan Margo City ini sepi pengunjung. Bahkan di lantai dua DeTos banyak toko yang tutup.

Mal sepi di Depok lainnya yakni Transmart di Jalan Dewi Sartika dan Pesona Square di Jalan Ir. Juanda. Transmart minim pengunjung sejak aksesnya terganggu pembangunan underpass Jalan Dewi Sartika sepanjang 470 meter.

Mal Ramai, Ritel Tetap Sepi

Salah satu karyawan toko pakaian Ramayana, Suhendra, mengatakan bahwa ramainya pengunjung yang datang ke mal Ciplaz Depok tidak membuat omzet ritel tersebut mengalami kenaikan. Menurutnya, tidak terjadi perubahan yang signifikan, masih sepi seperti saat pandemi Covid-19.

Dia mengatakan, pembeli setiap harinya hanya sekitar 7-11. Dengan begitu, Ramayana masih dalam keadaan yang anjlok.

"Mal Ciplaz memang sudah mulai ramai, namun pengunjung yang ke Ramayana ini hanya sedikit, bahkan minggu lalu selama dua hari benar-benar tidak ada pembeli. Omzet kita masih sama seperti waktu pandemi, hanya sekitar Rp 40 juta setiap bulannya, padahal dulu sebelum Covid-19 bisa mencapai hingga ratusan juta,” ujarnya kepada Katadata.co.id saat ditemui di Ciplaz Depok, pada Senin (16/1).

Menurut Suhendra, para pengunjung sudah merasa nyaman dengan belanja pakaian melalui situs belanja online, dibandingkan harus membelinya langsung ke toko pakaian. Hal tersebut yang membuat sejumlah pakaian di beberapa pusat perbelanjaan masih sepi pengunjung.

“Wajar saja beberapa toko pakaian sekarang sepi, karena zaman sekarang orang-orang beralih untuk belanja serba online, dan trend nya sekarang itu thrift shop ya,” ujar Suhendra.

Tak hanya itu, salah satu pegawauli Sepatu Sportation, Anita Rahayu, juga mengatakan hal senada. Menurutnya pengunjung yang datang ke mal tersebut lebih banyak bermain di The Play Zone, atau mengunjungi XXI untuk menonton film. Sedangkan pengunjung yang belanja sepatu di toko itu hanya segelintir saja.

"Meski Mal kini sudah mulai ramai lagi, tapi kami belum ada kenaikan yang signifikan. Paling kalau hari Sabtu-Minggu aja ramai, sama kemarin disaat anak-anak libur sekolah. Jadi omzet kita masih sekitar Rp 60 juta sebulan, pada dulu sebelum pandemi bisa mencapai hingga Rp 150 juta,” ujar Anita.

Tarif Area Mainan Terjangkau

Sementara itu, salah satu pegawai The Play Zone, Aditia mengatakan bahwa pengunjung memang cenderung lebih banyak mengunjungi tempat permainan anak tersebut. Menurutnya, hal tersebut dikarenakan area mainannya menyediakan tarif yang lebih terjangkau dibandingkan tempat lainnya di Depok.

“Mungkin disini ramai karena tarif bermainnya lebih murah ya, disini cuma isi tiket Rp 50 ribu saja bisa main berkali-kali, jadi mungkin pilihan yang tepat untuk warga Depok ajak anaknya bermain disini,” ujar Aditia.

Mal City Plaza Depok didirikan pada tahun awal 2000-an awal. Saat awal mula dibukanya mal ini banyak masyarakat Depok yang setiap harinya berkunjung karena terdapat toko pakaian Ramayana yang pada zaman itu sangat populer. Bahkan jumlah pengunjung sering membludak di akhir pekan.

Keunggulan Mal City Plaza Depok yakni terletak pada lokasinya yang berada di pusat Depok. Selain itu, mal itu juga berada dalam satu kawasan dengan stasiun KRL Depok Baru dan Terminal Depok, sehingga memudahkan masyarakat untuk berkunjung ke pusat perbelanjaan tersebut.

Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan melalui aplikasi PeduliLindungi, terdapat 10 mal yang paling banyak dikunjungi di DKI Jakarta selama 23 Januari hingga 6 Februari 2022 lalu. Rinciannya, terdapat tiga mal di Jakarta Selatan, tiga mal di Jakarta Barat, dua mal di Jakarta Pusat, dan dua mal di Jakarta Utara.

Reporter: Nadya Zahira