Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR mengatakan terdapat 40 kegiatan konstruksi pembangunan infrastruktur di kawasan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara yang sudah selesai kontraknya. Empat pupuh proyek tersebut menghabiskan anggaran Rp 25,98 triliun, termasuk dari anggaran reguler kementerian PUPR 2022.
“Hingga minggu ketiga Desember telah terkontak 24 kegiatan sebesar Rp 15,8 triliun dan pada akhir Desember telah terkontak 16 kegiatan sebesar Rp 8,89 triliun. Beberapa kontrak lainnya gagal lelang sehingga harus melakukan pelelangan ulang pada 2023 ini,” ujar Basuki dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI, pada Selasa (17/1).
Namun demikian, pada rapat kerja tersebut Basuki tidak menyebutkan alasan mengapa beberapa kontrak lainnya tersebut gagal untuk dilelang, sehingga harus dilanjutkan pada tahun ini. Kontrak yang gagal lelang tersebut akan diulang kembali tahun 2023.
Rincian Proyek IKN
Secara rinci, kontrak tersebut terdiri dari pembangunan infrastruktur di luar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP sebanyak 15 kegiatan senilai Rp10,91 triliun pada 2022. Kegiatan tersebut terdiri dari sumber daya air dengan 3 kegiatan senilai Rp1,07 triliun, bina marga 9 kegiatan senilai Rp8,75 triliun, dan cipta karya 3 kegiatan senilai Rp1,07 triliun.
Kemudian pelaksanaan lelang tahun anggaran 2022 untuk pembangunan infrastruktur di Kawasan KIPP terutama di zona 1A sebanyak 25 kegiatan senilai Rp15,08 triliun. Infrastruktur tersebut yang terdiri dari sumber daya air 2 kegiatan senilai Rp 689 miliar, Bina Marga 7 kegiatan senilai Rp1,97 triliun, Cipta Karya 14 kegiatan senilai Rp 11,32 triliun, dan perumahan 2 kegiatan mencapai sebesar Rp1,09 triliun.
Tak hanya itu, otoritas IKN Nusantara menargetkan perkembangan konstruksi di Kalimantan Timur akan terlihat mulai 3 bulan pertama 2023. Pasalnya, semua kontrak yang dilelang Kementerian PUPR telah ditandatangani.
Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono mengatakan para pemenang lelang konstruksi IKN Nusantara telah memobilisasi peralatan konstruksinya masing-masing. Selain itu, sebagian komponen konstruksi telah masuk di lokasi konstruksi.
"Pada kuartal I-2022 nanti akan kelihatan sumbu kebangsaan seperti apa. Ada jalan akses barat, akses timur, kemudian istananya seperti apa," ujar Bambang. kata Bambang di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (3/1).
Fokus konstruksi IKN pada tahun ini adalah pembangunan kompleks kantor wakil presiden dan jalan nasional akses ke KIPP IKN. Sedangkan jalan tol sepanjang 11 kilometer sebagai akses kawasan pusat IKN juga akan dibangun.
Sebagai informasi, pembangunan seluruh Ibu Kota Negara dijadwalkan terus berlangsung hingga 2045. Total biaya pembangunan IKN diperkirakan mencapai Rp 466 triliun dengan dana dari APBN kurang dari 20%.
Penggunaan uang negara bisa secara langsung maupun dengan skema pengelolaan aset negara dengan mekanisme PNBP. Sementara lebih dari 80% pembiayaan ibu kota baru akan melalui skema KPBU, investasi swasta, maupun BUMN dan BUMD.