India Geser Cina Sebagai Negara Tujuan Ekspor Batu Bara Terbesar RI
India mengukuhkan diri sebagai negara tujuan ekspor batu bara terbesar Indonesia sepanjang 2022 dengan total volume pengiriman sebanyak 110,15 juta ton dengan nilai US$ 10,59 miliar. India menggeser Cina dengan pengiriman sebesar 69,69 juta ton senilai US$ 7,8 miliar.
Hal ini seiring penurunan ekspor batu bara ke Cina yang cukup signifikan, yakni sebesar 35,76% dari 108,49 juta ton pada 2021 dengan nilai US$ 9,14 miliar. Sedangkan ekspor ke India melonjak 55,63% dari sebelumnya sebesar 70,78 juta ton senilai US$ 4,08 miliar.
Menurut data bea dan cukai Cina, impor batu bara negeri panda sepanjang 2022 memang mengalami penurunan sebesar 9,2% menjadi 293,2 juta ton. Hal ini sejalan dengan pembatasan Covid-19 yang ketat melalui kebijakan Zero COVID yang membuat konsumsi energi, tidak hanya batu bara juga minyak dan gas, turun.
Sedangkan India, sepanjang 2022 meningkatkan impor batu bara sebesar 14,7% menjadi 161,18 juta ton, menurut data perusahaan konsultan komoditas, Coalmint. Lonjakan impor batu bara salah satunya untuk memenuhi permintaan sektor kelistrikan seiring pulihnya ekonomi dari dampak pandemi serta cuaca panas di negara itu.
Indonesia menjadi pemasok batu bara terbesar India dengan kontribusi hingga dua per tiga, naik dari hanya separuh pada 2021. Porsi batu bara Indonsia dalam impor India menggeser Australia dan Afrika Selatan sebagai pemasok terbesar kedua dan ketiga, sedangkan Rusia menggeser Amerika Serikat sebagai pemasok terbesar keempat.
Badan Pusat Statistik juga mencatat bahwa wilayah Asia masih menjadi tujuan utama atau pasar potensial bagi para pelaku usaha batu bara nasional. Selain India dan Cina, ekspor batu bara RI sepanjang 2022 juga mengalir ke Jepang beberapa negara tetangga ASEAN seperti Filipina, Malaysia, dan Thailand.
Ekspor ke Filipina tahun lalu mencapai 30,86 juta ton dan Malaysia 25,22 juta ton. Tak seperti pergerakan ekspor Cina dan India yang berubah tajam, ekspor ke Filipina dan Malaysia cenderung ajek. Volume ekspor dua negara pada tahun 2021 beda tipis, yakni dengan volume masing-masing 30,08 juta ton dan 25,49 juta ton.
Adapun ekspor batu bara ke Jepang mencapai 26,39 juta ton. Selain itu negara tetangga ASEAN lainnya, Thailand, juga termasuk konsumen batu bara RI lewat pembelian pembelian sebesar 15,33 juta ton sepanjang tahun 2022, dengan nilai US$ 1,52 miliar.
Negeri Asia Timur lainnya seperti Korea Selatan juga menjadi pasar potensial para pelaku usaha batu bara domestik. Negeri Gingseng tercatat melakukan pembelian batu bara sebanyak 25,88 juta ton sepanjang musim 2022 dengan nilai mencapai US$ 2,84 miliar.
Secara berturut-turut, Taiwan dan Hongkong juga menjadi negara pengekspor batu bara RI dengan besaran volume masing-masing 18,24 juta ton dan 5,17 juta ton.