Perum Bulog berencana mengosongkan seluruh gudang perusahaan dari beras sepanjang Februari 2023. Langkah tersebut dilakukan untuk bisa menyerap beras milik petani lokal sebanyak 2,4 juta ton sepanjang tahun ini.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan sebanyak 70% beras akan diserap pada masa panen raya. Artinya, target serapan beras lokal pada Maret-April 2023 mencapai 1,68 juta ton.
"Target harus tercapai penyerapan dalam negeri," kata Budi di Kompleks Istana Negara, Selasa (31/1).
Pria yang akrab dipanggil Buwas ini mengatakan beras impor sebanyak 300.000 ton telah sampai di pelabuhan domestik. Dia menargetkan seluruh beras tersebut akan sampai di gudang Bulog selambatnya pada 15 Februari 2023.
Beras tersebut akan langsung disalurkan hingga ke toko-toko ritel pada Februari 2023. Sejauh ini, Bulog telah menyalurkan 160.000 ton beras ke pasar dalam rangka menekan harga di tingkat konsumen.
Adapun, 300.000 ton beras impor yang kini ada di pelabuhan merupakan beras impor. Namun harga jual beras impor tersebut kana dipatok senilai Rp 8.300 per kilogram di tingkat konsumen.
Sedangkan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan pengosongan gudang bulog dinilai penting agar dapat bersaing dengan lumbung-lumbung pangan lainnya.
Lumbung pangan yang dimaksud adalah rumah tangga petani dan penggilingan gabah. Ia mengatakan panen raya akan dimulai pada Februari 2023 dan akan mengisi lumbung-lumbung tersebut lebih dulu.
"Dari Kerangka Sampel Area BPS, Februari-Maret 2023 akan dimulai panen raya, tapi puncaknya pada bulan depan," kata Arief.
Badan Pangan mendata rata-rata nasional harga beras medium per Januari 2023 mencapai Rp 11.550 per Kilogram (Kg) atau naik Rp 720 per Kg secara tahunan. Sementara itu, harga beras premium naik Rp 790 per Kg menjadi Rp 13.140 per Kg.