Pangkal Sebab Melambungnya Harga Minyak Goreng, termasuk Biodiesel B35

ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/tom.
Pedagang melayani pembeli minyak goreng curah di Pasar Bitingan, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (31/5/2022).
1/2/2023, 09.00 WIB

Harga minyak goreng curah dan minyak goreng subsidi Minyakita melonjak di atas Harga Eceran Tertinggi atau HET. Minyakita pun kini langka di pasar tradisional. Kelangkaan tersebut terjadi jelang implementasi Biodiesel 35% atau B35 yang akan dimulai hari ini, Rabu (2/1).

B35 merupakan campuran biodiesel dari fatty acid methyl ester atau FAME minyak kelapa sawit sebesar 35% ke dalam komposisi BBM jenis diesel. Selain solar, impementasi B35 juga dilakukan pada BBM non-subsidi Dexlite.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pada Senin (30/1), mengatakan jika kelangkaan Minyakita terjadi karena bahan baku minyak goreng berkurang akibat program B35. Namun demikian, hal itu dibantah oleh Menteri Koordinator Airlangga Hartarto.

“Kami tegaskan program B35 tidak akan mengganggu pasokan untuk minyak kebutuhan konsumsi," ujar Airlangga, Selasa (31/1).

Penyebab Minyak Goreng Mahal

Direktur Eksekutif Institute for development and Finance atau Indef, Ahmad Tauhid, mengatakan ada tiga kemungkinan penyebab harga minyak goreng mahal, yaitu:

1. Program B35 dongkrak harga CPO

Tauhid mengatakan jika program B35 membutuhkan 13,5 juta Kl CPO. Itu berarti lebih tinggi hampir 2 juta ton Kl dibandingkan program B30 yang berlaku sebelumnya yaitu sebesar 11,65 juta Kl.

Dia mengatakan, penambahan pasokan B35 tersebut kemungkinan besar akan mengambil dari kuota ekspor. Hal itu akan mendongkrak harga CPO.

"Industri memang memiliki cadangan CPO sebesar 3-4 juta per bulan, namun akan berisiko jika mengambil dari sana," kata Tauhid kepada Katadata.co.id, Selasa (1/1).

Tauhid mengatakan, pabrik kelapa sawit kemungkinan mengambil harga lelang saat harga CPO terdongkrak karena B35. Kondisi tersebut menyebabkan harga minyak goreng menjadi ikut naik.

2. Persoalan rantai distribusi

Tauhid mengatakan, harga minyak goreng yang mahal juga bisa disebabkan rantai distribusi yang tidak efisien. Biaya logistik dan juga perdagangan dari produsen ke konsumen sangat tinggi sehingga harga minyak goreng menjadi naik.

Halaman: