Kementerian Pekerjaan Umum dantol gempol Perumahan Rakyat atau PUPR memulai pembangunan ruas Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi tahap I yaitu Probolinggo hingga Besuki sepanjang 49,68 km. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol atau BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan, pembangunan ruas tol tersebur ditargetkan rampung pada tahun 2024.
"Penyelesaian ruas Tol Probolinggo-Banyuwangi menjadi penting karena selain bagian akhir dari Trans Jawa juga membantu pengembangan aktivitas pariwisata, baik di Jawa Timur maupun Bali," ujar Danang, yang dikutip dalam keterangan resmi, Senin (6/2).
Direktur Utama PT. Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB) Adi Prasetyanto mengatakan, pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi terbagi menjadi dua tahap pembangunan. Tahap I menghubungkan Probolinggo hingga Besuki sepanjang 49,68 km. Tahap II menghubungkan Besuki hingga Banyuwangi sepanjang 125,72 km.
"Pembangunan Tahap I ini terbagi atas 3 paket pekerjaan konstruksi," ujarnya.
Adapun secara rinci, Paket 1 Gending- Kraksaan sepanjang 12,88 km, dengan progres pembebasan lahan sebesar 92,02%. Paket 2 Kraksaan - Paiton sepanjang 11,20 km dengan progres pembebasan lahan 89,67%. Paket 3 meliputi Paiton - Besuki sepanjang 25,60 km dengan progres pembebasan lahan 28,48%.
"Dengan progres lahan tersebut, kami siap mulai konstruksi Paket 1 dan Paket 2 secara bersamaan di awal Februari 2023 ini yang disusul oleh konstruksi Paket 3 di pertengahan Februari 2023," ujarnya.
Investasi Rp 10,7 Triliun
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi dengan total panjang 175,4 km merupakan ruas pamungkas dari Jalan Tol Trans Jawa yang sebelumnya sudah tersambung dari Banten Provinsi Jawa Barat hingga Probolinggo Timur, Provinsi Jawa Timur.
Diharapkan dengan bertambahnya ruas tol tersebut semakin melancarkan distribusi orang, barang, dan jasa mulai dari Banten hingga Banyuwangi, serta akan menjadi roda penggerak perekonomian masyarakat.
"Ini bagian akhir Tol Trans Jawa yang tersambung dari ujung Barat hingga ujung timur Pulau Jawa. Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi sudah dilaksanakan sejak 2017 lalu," kata Basuki.
Basuki mengatakan, tepat hari ini Senin (6/2) pembangunan akhir dari Tol Trans Jawa tersebut kembali dimulai. Untuk yang sudah siap secara teknis dengan nilai investasi sebesar Rp10,7 triliun, yakni ruas Probolinggo-Besuki.
Menteri Basuki berpesan kepada kontraktor dan konsultan pengawas untuk memperhatikan kualitas, estetika dan keberlanjutan lingkungan, "Semua itu bergantung sejak awal perencanaan. Untuk itu saya minta para konsultan untuk tidak main-main dengan mutu hasil pekerjaan. Para konsultan yang sudah dipercaya mengawasi pekerjaan harus menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya," tegasnya.
Kemudian, Basuki juga berpesan kepada kontraktor pelaksana yang melakukan pembangunan untuk memaksimalkan Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
"Gunakan produk dalam negeri untuk TKDN kita, dilarang impor, produk-produk infrastruktur dalam negeri harus dimanfaatkan. Dengan terus dibeli, seperti lead rubber bearing, maka produk-produk tersebut akan semakin berkembang," ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jalan Tol Trans Jawa (JTTJ) memiliki panjang 1.056,38 kilometer (km). JTTJ tersebut berjumlah 20 ruas terbentang dari Merak (Banten) hingga Probolinggo (Jawa Timur).