MRT Izinkan Penumpang Buka Puasa di Dalam Kereta, Ini Aturannya

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nym.
Penumpang menaiki MRT di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Jumat (6/5/2022).
24/3/2023, 10.52 WIB

PT MRT Jakarta (Perseroda) memperbolehkan penumpang MRT untuk berbuka puasa saat berada di dalam kereta. Kebijakan ini khusus berlaku selama bulan Ramadan.

Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo mengatalan, penumpang juga diperkenankan buka puasa di area berbayar seperti peron atau beranda peron saat waktu berbuka telah tiba. 

Namun demikian, Ahmad mengatakan, pengguna jasa hanya diperbolehkan membatalkan puasa dengan air putih dan buah kurma. Selain itu, aturan berbuka puasa tersebut hanya berlaku maksimum 10 menit setelah setelah azan magrib.

Ahmad mengatakan, masker bisa dibuka selama waktu 10 menit tersebut. Namun demikian, pengguna jasa tetap harus menerapkan protokol kesehatan dengan tidak berbicara baik satu maupun dua arah.

"Masker dapat dibuka sementara saat berbuka, dan digunakan kembali setelah membatalkan puasa selesai," ujarnya melalui siaran pers dikutip Jumat (24/3).

Tempat Berbuka Selain dengan Kurma

Sedangkan, bagi pengguna jasa yang akan membatalkan puasa selain dengan kurma dan air putih bisa dilakukan di area beranda peron tidak berbayar atau unpaid concourse.

Ahmad juga menghimbau kepada pengguna jasa, untuk tetap menjaga kebersihan kereta dan area stasiun. hal itu dilakukan dengan membawa kembali sampahnya saat meninggalkan ratangga atau peron berbayar. 

"PT MRT Jakarta mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan 1444 H kepada seluruh pengguna jasa MRT Jakarta," kata Ahmad.

Sebagai informasi, per 12 Maret 2023, jumlah penumpang MRT Jakarta telah mencapai 1,13 juta penumpang. Pada Januari dan Februari 2023, jumlah penumpangnya berturut-turut 2,54 juta orang dan 2,38 juta orang.

Adapun jumlah penumpang MRT di Jakarta sempat menyentuh angka 2,94 juta orang pada Desember 2019. Lalu, angkanya menurun tipis pada Januari dan Februari 2020.

Kemudian, jumlah penumpang MRT Jakarta menyusut drastis pada awal pandemi Covid-19 yakni Maret 2020 yaitu menjadi 1,4 juta orang. Jumlahnya menyusut lagi hingga Mei 2020 menjadi 43,54 ribu orang alias yang terendah semenjak MRT Jakarta beroperasi.

Reporter: Nadya Zahira