Jalan Tol Solo-Klaten Dibuka Fungsional 6 KM untuk Mudik Lebaran 2023

ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/tom.
Pekerja menggunakan alat berat meratakan tanah pada proyek pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta di Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (3/4/2023). Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, progres konstruksi Seksi 1.1 Solo-Klaten telah mencapai 50,15 persen sehingga dapat difungsionalkan sepanjang enam kilometer yang terdiri dari kontruksi rigit empat kilometer dan "lean concrete" dua kilometer pada mudik Lebaran 2023.
Penulis: Nadya Zahira
Editor: Agustiyanti
4/4/2023, 08.46 WIB

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimuljono meninjau progres pembangunan jalan tol Solo - Yogyakarta - NYIA Kulonprogo tersebut pada Senin (3/4). Seksi 1 ruas tol tersebut sepanjang 6 kilometer (km) ditargetkan dapat beroperasi secara fungsional selama masa mudik Lebaran 2023. 

Kunjungan kerja itu dilakukan untuk mengecek kesiapan fungsional Seksi 1.1 Solo - Klaten sepanjang 22,30 km. Basuki mengatakan, pembangunan jalan tol tersebut akan meningkatkan konektivitas antara Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY dan Provinsi Jawa Tengah. 

“Jalan Tol Solo - Yogyakarta - NYIA Kulonprogo akan terhubung dengan Jalan Tol Yogyakarta - Bawen dan Jalan Tol Semarang - Solo sehingga membentuk segitiga emas yang dapat meningkatkan perekonomian dan konektivitas wilayah khususnya Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar)”, ujar Basuki melalui keterangan tertulis yang dikutip Selasa, (4/4).

Ia menjelaskan, seksi 1.1 ruas tol Solo - Klaten akan difungsionalkan sepanjang 6 km. Basuki menuturkan, pembangunan ruas tersebut sudah bagus. Namun menurutnya, terdapat kriteria dan standar konstruksi yang harus disesuaikan.

"Tolong disesuaikan supaya tidak merusak lingkungan, pekerjaan harus yang rapi, jangan berantakan. Pastikan jalan tol memang sudah aman untuk fungsional,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan, pembangunan Jalan Tol Solo - Yogyakarta - NYIA Kulonprogo dilaksanakan secara bertahap mulai dari seksi 1, 2 dan 3.

“Hal ini dilakukan untuk menghindari penumpukan arus keluar masuk tol di area Purwomartani serta untuk memudahkan arus keluar masuk Yogyakarta via Jalan Tol Yogyakarta - Bawen yang juga akan terhubung dengan tol ini,” ujar Hedy.

Pembangunan Jalan Tol Solo - Yogyakarta - NYIA Kulonprogo dengan total panjang 96,57 km ini dilaksanakan Kementerian PUPR bersama dengan Badan Usaha Jalan Tol atau BUJT PT Jogjasolo Marga Makmur. Seksi 1 Kartasura - Purwomartani sepanjang 42,38 km terbagi menjadi Paket 1 Solo - Klaten sepanjang 22,30 km dan Paket 2 Klaten - Purwomartani sepanjang 20,08 km.

“Saat ini, progres konstruksi Seksi 1.1 telah mencapai 50,15%, sehingga dapat difungsionalkan sepanjang 6 km yang terdiri dari konstruksi rigid 4 km dan lean concrete 2 km pada mudik lebaran 2023 nanti,” jelas Hedy.

Seksi 1.1 akan dioperasionalkan secara fungsional untuk arus mudik lebaran nanti direncanakan menggunakan 1 jalur dan 2 lajur bagi kendaraan golongan I, dengan waktu penggunaan jalur pada pukul 07.00-17.00 WIB atau sesuai pengaturan Korlantas. Terdapat 3 Posko Pengamanan Jalur Lebaran di Exit Tol Colomadu (Sta. 0+600), Pintu Keluar Sawit (Sta. 6+100), dan traffic light Bangak.

Adapun seksi II Purwomartani - Gamping sepanjang 23,43 km juga terbagi menjadi 2 paket, yaitu Paket 2.1 Purwomartani - Monjali sepanjang 9,43 km dan Paket 2.2 Monjali - Gamping sepanjang 14 km yang ditargetkan selesai konstruksi pada tahun 2025 mendatang.  Sementara itu, konstruksi ruas tol Purwomartani hingga Maguwoharjo sepanjang 3,63 km dan Trihanggo hingga Junction Sleman sepanjang 3,25 km ditargetkan rampung pada tahun 2024. 

Seksi III Gamping - Purworejo sepanjang 30,77 Km terbagi menjadi Paket 3.1 Gamping - Wates sepanjang 17,45 km dan Paket 3.2 Wates - Purworejo sepanjang 13,32 km. Saat ini, Seksi II dan III masih dalam tahap persiapan pekerjaan fisik dengan target selesai pada kuartal 4 tahun 2025 mendatang.

Total panjang jalan tol beroperasi di Indonesia bertambah menjadi 2.499,6 km hingga Februari 2022. Jika dirunut sejarahnya, jalan tol pertama yang beroperasi di Indonesia adalah Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi atau Jagorawi yang diresmikan Presiden Soeharto pada 9 Maret 1978.

Reporter: Nadya Zahira