Presiden Joko Widodo menjelaskan importasi beras sebanyak 2 juta ton ditujukan untuk cadangan pangan saat El Nino menyerang. Kepala Negara menjelaskan, impor akan dilakukan secara bertahap.
Sebagai informasi, beras impor sebanyak 2 juta ton tersebut direncanakan berasal dari India, Pakistan, Myanmar, Vietnam, dan Thailand. Jokowi mengatakan impor harus dilakukan dengan cepat karena El Nino juga akan menyerang negara importir beras.
"Jangan sampai nanti pas sudah musim kering panjang, kita bingung mau beli beras karena barangnya enggak ada," ujar Presiden Jokowi di Tuban, Jawa Timur, Kamis (6/4) seperti disiarkan dalam Youtube Sekretariat Presiden.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menekankan masifnya volume beras impor tersebut tidak akan mempengaruhi harga beras di pasar domestik. Pasalnya, beras impor tersebut akan digunakan sebagai Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Seperti diketahui, pemerintah mengatur volume CBP harus mencapai 1,2 juta ton setiap saat. Artinya, volume beras impor yang akan datang sepanjang tahun ini lebih banyak 800.000 ton dari yang diatur pemerintah.
Badan Pangan Nasional telah menugaskan Bulog untuk mengimpor 500.000 ton beras pada tahap pertama. Kepala Badan Pangan Arief Prasetyo Adi mengatakan Bulog akan tetap memprioritaskan penyerapan beras domestik selama panen raya Maret-Mei 2023.
Sebelumnya, Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia atau Perpadi Sutarto Alimoeso mengatakan importasi beras tersebut diperlukan. Pasalnya, Sutarto menemukan surplus beras di dalam negeri masuk tren penurunan.
Sutarto mencatat surplus beras Januari-April 2023 hanya sebanyak 3,22 juta ton. Angka tersebut turun 10,55 persen dari capaian surplus Januari-April 2022 sebanyak 3,6 juta ton.
Di samping itu, Sutarto menemukan serapan gabah selama panen raya di sebagian provinsi lebih rendah 50 persen dari kondisi normal. Hal tersebut terlihat dari volume beras yang masuk ke Pasar Beras Induk Cipinang.
Sutarto menyampaikan volume beras yang masuk ke pasar induk tersebut tidak mencapai 20.000 ton per bulan. Pada kondisi normal, Pasar Induk Beras Cipinang menerima sekitar 30.000 ton beras per bulan.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dwikorita Karnawati mengatakan hampir separuh wilayah Indonesia akan memasuki musim kemarau lebih awal. Setidaknya empat provinsi akan mengalami musim kemarau pada April 2023, yakni Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Jawa Timur.
Sementara itu, empat provinsi akan masuk musim kemarau pada Mei, yakni Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat, dan Banten. Sedangkan, sebagian Pulau Sumatra dan Papua bagian selatan akan masuk kemarau.