Stok Beras Bulog Anjlok di Tengah Panen Raya, CBP Hanya 267.446 ton

ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/nym.
Pekerja mengangkut beras untuk didistribusikan di gudang Bulog, Aceh Besar, Aceh, Selasa (11/4/2023). Berdasarkan data Badan Pusat Staristik, panen raya pada Pebruari dan Maret 2023 di lahan seluas 2,9 juta hektare dengan rata-rata produksi sebanyak lima ton per hektare itu telah mencukupi ketersediaan kebutuhan Idul Fitri 1444H.
11/4/2023, 16.37 WIB

Cadangan Beras Pemerintah atau CBP yang dikuasai Perum Bulog mencapai  267.446 ton per 6 April 2023. Jumlah tersebut jauh di bawah CBP ideal Bulog yaitu mencapai 1,2 juta-1,5 juta ton.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, total stok beras yang dikuasai Bulog saat ini mencapai 283.883 ton. Selain CBP, Bulog juga memiliki stok beras komersial sebesar 16.437 ton.

"Adapun jumlah stok yang dikuasai ke depan akan bertambah seiring dengan penyerapan dari panen raya," ujar pria yang akrab disapa Buwas tersebut saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (11/4).

Stok Beras Bulog Rendah di Tengah Panen Raya

Stok Bulog yang rendah tersebut terjadi saat panen raya, di mana biasanya pasokan beras dari petani melimpah. Itu artinya, serapan gabah atau beras dari Petani sangat rendah.

Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Dwi Andreas, mengatakan stok beras yang rendah tersebut seharusnya tidak terjadi karena sudah ditopang impor beras yang masuk awal 2023. 

"Berarti ada masalah yang krusial sehingga serapa Bulog dari hasil produksi petani dalam negeri amat sangat rendah," kata Dwi.

Dia mengatakan,  kondisi tersebut terjadi karena harga pembelian pemerintah atau HPP yang ditawarkan Bulog lebih rendah dari harga pasar. Misalnya saja HPP gabah kering petani hanya Rp 5.000 per kg. Sementara harga GKP di pasar mencapai Rp 5.500 per kg.

Dwi mengatakan, pemerintah seharusnya bisa menerapkan harga felksibilitas hingga 10% sehingga bisa menyerap gabah dan beras dari petani. "Misalkan harga fleksibilitasnya 10% saja, saya yakin Bulog akan sangat mampu menyerap gabah dari petani," ujarnya.

Namun demikian, Dwi mengingatkan bahwa stok CBP Bulog berbeda dengan stok yang ada di masyarakat. Dia mengatakan, stok beras di masyarakat cukup tersedia.

Berdasarkan data BPS, stok awal beras awal 2023 menca[ai 4 juta ton. Sementara produksi Januari sampai April diperkirakan mencapai 13,8 juta ton. Dengan demikian, total stok beras mencapai 17,8 juta ton.

"Sementara konsumsi beras Januari-April mencapai 10 juta ton. Itu berarti ada sisa sekitar 7,8 juta ton beras," ujarnya.

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), volume produksi beras Indonesia mencapai 31,54 juta ton pada 2022. Jumlah ini naik 0,59% dibanding produksi tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).