Bagi Nenden Rospiani, Co-Founder sekaligus CEO Restu Mande, memproduksi dan memasarkan makanan khas Minang hingga ke pasar internasional bukanlah sekadar bisnis. Namun, sebuah bentuk pengabdian kepada negara. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sebagai bank yang fokus mendorong kemajuan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) turut mewujudkan cita-cita tersebut.
Restu Mande didirikan pada tahun 2004. Bisnis makanan khas Minang siap saji ini berawal dari usaha rumahan di Jalan Katamso, Bandung, Jawa Barat. Saat merintis usaha, Nenden memiliki tujuan agar makanan khas Minang bisa menjadi bekal bagi jemaah umrah. Kemudian, ia dan suami terpikir untuk membuat produk makanan dalam kemasan.
“Di awal-awal cuma divakum dan tahan hingga dua minggu,” ujar Nenden dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (27/4). Ia pun lantas giat mengikuti pelatihan-pelatihan untuk pelaku UMKM dari dinas terkait di Kota Kembang. Sampai akhirnya, Nenden berpartisipasi mengikuti pameran di Malaysia.
Di Negeri Jiran, ia melihat produk rendang yang bisa tahan hingga dua tahun. Nenden mempelajari cara membuat produk serupa tanpa pengawet dengan umur simpan hingga satu tahun. Rendang Padang Restu Mande akhirnya dijual secara online dan dikirim ke berbagai kota di Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, Nenden ingin mengembangkan usaha Restu Mande miliknya untuk menembus pasar global. Ia lantas mengampanyekan slogan “Rendang Through The World”.
Pada 2015, produk Restu Mande dipasarkan melalui marketplace, sehingga perkembangannya lebih pesat. Restu Mande menjajal pasar Papua Nugini, Qatar, Australia, Singapura, Dubai, Amerika Serikat, Hongkong, Filipina, Norwegia, Prancis, hingga Kongo. Produk utamanya adalah aneka rendang dan macam-macam masakan balado.
Diberdayakan BRI
Pada 2020, Restu Mande mengikuti ajang BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR. Melalui acara tersebut, Nenden melakukan business matching untuk mencari calon buyer potensial. Calon buyer dari Hongkong sempat meminta sampel produk Restu Mande.
Pada awal April 2023, Restu Mande mengikuti pameran Trade Mission Singapore 2023 di West Mall, Singapura. Melalui Rumah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), BRI memfasilitasi produk Restu Mande berjajar dengan produk-produk dalam negeri lainnya.
“Saya pilih yang unik dan bakal diminati, saya masukin bumbu rendang dan rendang jengkol. Yang diminati memang yang khas Indonesia,” tutur Nenden.
Menurutnya, selain pameran, pendampingan dan pelatihan dari BRI membuat Restu Mande lebih berkembang. Sebab, hal tersebut meningkatkan kapabilitas perusahaan.
Ke depan, Nenden akan lebih fokus memasarkan bumbu rendang tanpa pengawet. Sehingga, pencinta kuliner di luar negeri dapat merasakan mudahnya memasak dan menikmati makanan khas Minang. “Itu misi saya, ada bakti saya untuk Indonesia. Ada yang bisa saya kerjakan untuk Indonesia, memperkenalkan produk Indonesia jadi kebanggaan saya,” jelas Nenden.
Terkait hal tersebut, Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto, mengatakan perseroan terus meningkatkan kapasitas maupun kapabilitas UMKM untuk go modern, go digital, go online, dan go global. Para pelaku UMKM diberikan pendampingan agar bukan hanya siap secara bisnis dan terpapar digitalisasi. Tetapi, juga agar UMKM dapat memperluas jangkauan pasar hingga ke dunia global.
“Selain itu, BRI terus berupaya untuk membuka akses distribusi, serta memperluas jaringan pemasaran bagi para pelaku UMKM dengan tak henti membangun business mindset dan keterampilan digital yang dibutuhkan pasar global saat ini, agar mampu bersaing di pasar global,” ungkap Catur.