Harga Bawang Putih Naik hingga Rp 40.000 per Kg, Ini Penyebabnya

ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi/aww.
Pedagang mengupas bawang putih di kawasan Pasar Panorama, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Sabtu (15/4/2023).
Penulis: Nadya Zahira
Editor: Yuliawati
25/5/2023, 18.04 WIB

Harga bawang putih mengalami kenaikan sejak pertengahan Februari lalu hingga saat ini. Rata-rata harga bawang putih mencapai di atas Rp 40.000 per kilogram (kg) di beberapa daerah.

Analis Ketahanan Pangan Badan Pangan Nasional atau Bapanas Retno Utami mengatakan kenaikan harga bawang putih salah satunya disebabkan oleh suplai atau ketersediaan yang sangat sedikit. Sebaliknya, permintaan terus meningkat dan menyebabkan harga bawang putih melambung tinggi di pasar.

"Secara hukum ekonomi harga itu pasti berkorelasi dengan suplai, ketika suplai itu kurang, maka harga cenderung akan meningkat. Begitupun sebaliknya," ujar Retno dalam diskusi publik "Carut Marut Tata Niaga Impor Bawang Putih" di Jakarta, Kamis (25/5).

Retno mengatakan berdasarkan analisis dari Badan Pangan Nasional, melambungnya harga bawang putih sangat terkait dengan kondisi suplai atau ketersediaan. Sedangkan, Indonesia bukan produsen utama bawang putih.

"Jadi kenaikan ini karena suplai bawang putih di Indonesia sedikit, dan terdapat kendala pada suplai bawang putih di pasar," ujar Retno dalam diskusi publik.

Dia menyebutkan, sekitar 90-95% komoditas bawang putih berasal dari impor. Dengan begitu, ketergantungan Indonesia terhadap impor bawang putih sangat tinggi karena petani dalam negeri tidak bisa memproduksi dengan jumlah yang banyak.

"Jika supply impor terganggu, ketersediaan dalam negeri juga terganggu. Sebab Indonesia tidak mampu memenuhi kebutuhannya sendiri," kata Retno.

Meski begitu, Retno mengatakan pihaknya sudah menyiapkan langkah untuk mengantisipasi jika terjadi kelangkaan ketersediaan bawang putih di Indonesia. Salah satunya yaitu berkoordinasi dengan Kementerian dan Lembaga terkait.

"Jadi nanti kami akan berkoordinasi dan menganalisis neraca perdagangan antara ketersediaan dan kebutuhan komoditas bawang putih," tuturnya.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Nasional yang dikeluarkan Bank Indonesia, rata-rata nasional harga bawang putih ukuran sedang mencapai Rp 38.750 per kg pada Kamis (25/5). Angka tersebut naik dibandingkan posisi bulan lalu yang mencapai Rp 33.950 per kg.

Rata-rata harga bawang putih ukuran sedang tertinggi terdapat di Maluku Utara yang mencapai Rp 53.750 per kg. Sementara untuk harga bawang putih ukuran sedang terendah berada di Lampung yang mencapai Rp 31.650 per kg. Rata-rata harga bawang putih ukuran sedang di DKI Jakarta mencapai Rp 44.150 per kg.

Kementerian Pertanian memperkirakan produksi bawang putih di Indonesia akan terus meningkat hingga 2024 mendatang.

Pada 2020, produksi bawang putih diprediksi mencapai 105.289 ton. Kemudian, produksinya terus meningkat hingga 115.325 ton pada 2024 dengan rata-rata kenaikannya sebesar 2,3% per tahun.

Demikian pula halnya untuk produktivitas. Proyeksi produktivitas bawang putih diprediksi akan terus meningkat hingga 2024 dengan rata-rata pertumbuhannya sebesar 2% per tahun.

Namun demikian, Kementan juga memprediksi konsumsi bawang putih periode 2020-2024 meningkat 1,38% per tahun. Pada 2021, konsumsi bawang putih nasional diproyeksikan sebesar 515,74 ribu ton, tetapi jumlah konsumsi diperkirakan sempat menurun menjadi 508,35 ribu ton pada 2022, dan akan kembali naik menjadi 517,93 ribu ton 2023 dan 526,77 ribu ton di tahun 2024.

Reporter: Nadya Zahira