PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI melakukan modifikasi kursi di beberapa unit kereta kelas ekonomi non-subsidi. Kursi kereta api ekonomi yang semula tegak dan dinilai melelahkan penumpang, kini menjadi lebih nyaman seperti kereta kelas premium.
"Modifikasi kursi ini diuji cobakan untuk pertama kalinya pada sebuah unit kereta ekonomi non-subsidi berisi 80 penumpang," tulis akun twitter @txttransportasi, dikutip pada Jumat (26/5).
Kursi kereta pada kelas ekonomi sebelum dimodifikasi memiliki sandaran yang sangat tegak dan berhadap-hadapan. Namun, kini kursi tersebut diubah total layaknya kereta bisnis dan eksekutif, serta dibalut dengan warna biru tua. Selain itu, kursi tersebut juga dibuat menjadi empuk, sehingga masyarakat merasa nyaman selama di perjalanan.
Adapun modifikasi lainnya yang telah dilakukan diantaranya, mengubah kursi yang keras dan tegak menjadi bisa direbahkan dan disesuaikan sandarannya dengan lekukan badan. Kemudian, kursi baru tersebut juga bisa diputar sesuai arah perjalanan kereta.
"Pengguna juga dapat lebih nyaman karena dilengkapi dengan sandaran tangan," tulis akun twitter @txttransportasi.
Dalam cuitan tersebut memaparkan kereta kelas ekonomi non-subsidi yang semula memiliki kapasitas 80 penumpang, kini berubah menjadi hanya 72 penumpang setelah modifikasi.
Kabar modifikasi pada kursi kereta ekonomi tersebut mendapatkan tanggapan warganet. Salah satunya @garagasii, dia menghimbau masyarakat untuk tidak merasa senang terlebih dahulu. Pasalnya modifikasi kereta kemungkinan akan merubah harga tiket lebih mahal.
"Jangan senang dulu, modifikasi artinya harga bakal naik lagi," tulisnya, dikutip pada Jumat (26/5).
Warganet lainnya @jiwandhono juga memberikan komentar terkait hal tersebut, "Wah kalau modif kursinya jadi seperti ini, selling pointnya Eksekutif apa ya? Dapat jendela dan durasi perjalanan lebih cepat saja sepertinya," tulisnya.
Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, jumlah penumpang kereta api di Indonesia mencapai 29.824 orang pada Desember 2022. Angka ini nyaris menembus level pra-pandemi sebanyak 30 ribu penumpang per bulan pada 2019.
Jumlah penumpang kereta Indonesia meningkat 10,77% dibanding bulan sebelumnya (month-on-month/mom) dan naik 71,13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy)