Pengusaha ternama Boy Thohir dan Anthony Salim akan menjadi tuan rumah pertemuan antara pengusaha besar Indonesia dengan Arab Saudi, malam ini, Selasa (30/5) pukul 19.00 WIB. Pengusaha yang hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya Chairul Tanjung, pemilik Makkah Mall dan pemilik Jeddah Mall.
Hal itu diungkapkan Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan, dalam acara Indonesia-Saudi Arabia Business Forum and Networking, Jakarta, Selasa (30/5). Dia mengatakan, pertemuan antara pengusaha-pengusaha besar dari Indonesia dan Arab Saudi itu bertujuan untuk meningkatkan realisasi nilai perdagangan antara kedua negara yang dinilai masih belum optimal.
"Tuan rumahnya nanti pak Boy Thohir dan pak Anthony Salim. Jadi para pengusaha bisa melakukan pertemuan sesuai dengan bidangnya masing-masing," ujar Zulhas dalam acara Indonesia-Saudi Arabia Business Forum and Networking, Jakarta, Selasa (30/5).
Dalam pertemuan tersebut, Zulhas mengundang sejumlah pengusaha Arab Saudi di antaranya pemilik dari Makkah Mall dan Jeddah Mall. Zulhas juga mengundang pengusaha taipan Indonesia seperti pemilik Transmart Chairul Tanjung.
Dia berharap, pengusaha ritel dari kedua negara dapat langsung bermitra. Hal itu diharapkan dapat mengembangkan perdagangan kedua negara.
Indonesia Selalu Defisit dengan Arab Saudi
Zulhas mengatakan, realisasi nilai perdagangan Indonesia dengan Arab Saudi masih minim. Nilai tersebut kalah dibandingkan tingkat perdagangan Arab Saudi dengan Vietnam, atau negara lainnya seperti Thailand dan Tiongkok.
"Orang AS, Eropa, Tiongkok, Vietnam, Thailand banyak yang berbisnis dengan Arab Saudi, kok pengusaha besar Indonesia tidak ada?" kata pria yang akrab disapa Zulhas tersebut dalam acara Indonesia-Saudi Arabia Business Forum and Networking di Jakarta, Selasa (30/5).
Zulkifli mengatakan, Indonesia memiliki banyak hambatan perdagangan dengan Arab Saudi. Padahal, hubungan perdagangan Indonesia dengan Arab Saudi terbangun sejak 28 tahun lalu.
Berdasarkan data Comtrade, nilai perdagangan Indonesia-Arab Saudi mencapai US$5,55 miliar atau setara Rp79 triliun (dengan kurs Rp14.269 per dolar AS) pada 2021. Nilai ini meningkat 40,4% dibanding tahun 2020 yang hanya sebesar US$3,95 miliar.
Ekspor Indonesia ke Arab Saudi pada 2021 mencapai US$1,58 miliar. Namun, impor Indonesia dari Arab Saudi mencapai US$3,97 miliar. Alhasil, neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit US$2,38 miliar atau setara Rp34 triliun.
Jika dirunut ke belakang, defisit neraca perdagangan dengan Arab Saudi ini selalu dialami Indonesia dalam 28 tahun terakhir, seperti terlihat pada grafik.
Defisit perdagangan Indonesia dengan Arab Saudi terdalam mencapai US$4,7 miliar pada 2013. Adapun lebarnya defisit neraca perdagangan ini terjadi akibat besarnya impor minyak.