Kereta Api Sulawesi Berbayar Mulai 1 Juni, Tarif Terendah Rp 5.000

Humas Kementerian Perhubungan
Kereta Api Sulawesi
31/5/2023, 14.58 WIB

Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan akan segera mengoperasikan kereta api secara berbayar. Pemungutan tarif tersebut akan dilaksanakan mulai 1 juni 2023.

Dikutip dari siaran pers Kementerian Perhubungan, Rabu (31/5), pemberlakuan tarif kereta api sudah ditetapkan berdasarkan kajian Ability To Pay dan Wilingness To Pay pada 2022. Tarif angkutan orang dengan Kereta Api Perintis bergantung terhadap ketentuan jarak dan stasiun yang dituju oleh penumpang.

Penumpang yang naik kereta api dari Stasiun Maros - Labakkang dikenakan tarif Rp 5.000, Stasiun Labakkang - Garongkong Rp 5.000, kemudian Stasiun Maros – Barru – Garongkong Rp 5.000.

Jadwal Keberangkatan Kereta

Pola perjalanan kereta api pada tiket berbayar akan dilaksanakan dari Stasiun Maros – Garongkong pulang pergi. Perjalanan itu akan dilaksanakan 4 kali sehari.

Keberangkatan pertama dari Stasiun Maros pukul 08:30 WITA. Sementara keberangkatan dari Stasiun Garongkong pada pukul 10:45 WITA.

Keberangkatan ketiga pada siang hari dari Stasiun Maros pukul 14:00 WITA dan keberangkatan terakhir dari Stasiun Garongkong pada pukul 16:15 WITA.

Rute layanan perjalanan kereta api lainnya dapat diakses melalui Instagram @bpkasulsel atau informasi di stasiun terdekat dengan masyarakat.

Untuk mendapatkan pelayanan, calon penumpang dapat langsung hadir di stasiun dengan waktu layanan yang dimulai pada jam 07:00 WITA untuk keberangkatan pagi hari, dan pukul 12:00 untuk keberangkatan siang hari. Penumpang dihimbau membawa uang pas saat membeli tiket kereta api.

Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan berharap penumpang bisa lebih disiplin dengan berlakunya pengoperasian kereta api secara berbayar. Penumpang diminta menjaga barang bawaan, memprioritaskan lansia/berusia lanjut, disabilitas dan wanita hamil untuk memberikan tempat duduk yang telah tersedia.

Penumpang dilarang membawa senjata tajam, duduk di lantai dan membawa makanan kedalam kereta api sehingga mengganggu kenyamanan penumpang lain.

Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, jumlah penumpang kereta api di Indonesia mencapai 29.824 orang pada Desember 2022. Angka ini nyaris menembus level pra-pandemi sebanyak 30 ribu penumpang per bulan pada 2019.

Jumlah penumpang kereta Indonesia meningkat 10,77% dibanding bulan sebelumnya (month-on-month/mom) dan naik 71,13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).