Direktur Utama PT Rekayasa Industri (Rekind) Triyani Utaminingsih singgah ke sejumlah perguruan tinggi di Tanah Air. Kehadirannya merupakan bagian dari upaya untuk membekali para calon insinyur muda tentang engineering, procurement, and construction (EPC).
Perempuan yang biasa disapa Yani itu mengawali roadshow ke Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI). Dia hadir bersama Mohamad Agung selaku SVP Power, Fertilizer & Overseas Commercial Rekind.
Yani dan Agung menggelar Kuliah Kapita Selekta Satu Sesi bertajuk ‘Peran Insinyur Teknik Kimia dalam Proyek EPC Industri’, pada 31 Mei 2023.
Selain memperkenalkan dunia EPC, Rekind hadir untuk memotivasi para calon insinyur muda agar berkarya mandiri. “Mahasiswa juga harus dibuka wawasan akademisnya mengenai berbagai jenis proyek dan bagaimana perusahaan EPC bekerja,” tutur Yani dalam siaran pers, Kamis (1/6).
Dengan begitu, gambaran nyata dunia kerja dapat semakin menumbuhkan rasa percaya diri dan keterampilan para insinyur Indonesia. Hal ini, imbuh Yani, terutama untuk bidang energi, petrokimia dan migas.
Dia menjelaskan pula, Rekind selalu membangun sinergi yang kokoh dengan perguruan tinggi. Perusahaan dan kampus bekerja sama mulai dari recruitment, research, internship dan tak jarang berkolaborasi untuk mengerjakan proyek, FEED, atau troubleshooting permasalahan proyek.
“Tidak salah kalau ada yang menilai Rekind merupakan mitra universitas, sekaligus tempat belajar dan rumah para insinyur untuk berkarya yang muaranya demi satu tujuan, yakni maju bersama untuk Indonesia,” kata Yani.
Rekind dikenal sebagai pelopor sektor EPC. Awal mula Rekind didirikan oleh pemerintah pada 1981 sebagai BUMN yang fokus kepada pembangunan pabrik petrokimia. Sebelumya, bidang yang digeluti Rekind didominasi perusahaan asing.
Seiring berjalan waktu, perusahaan yang menginjak usia ke-42 ini mampu mengembangkan kompetensinya agar terus maju. Kompetensi Rekind semakin luas, mulai dari petrokimia, migas, mineral, panas bumi, lingkungan, hingga infrastruktur energi.
“Sampai detik ini, kami terus mengerjakan proyek energi untuk perusahaan nasional dan multinasional. Ini semua juga berkat dukungan kuat dari para insinyur muda Rekind,” kata SVP Power, Fertilizer & Overseas Commercial Rekind Mohamad Agung.
Petrokimia termasuk bisnis kompetensi Rekind yang utama. Rekind pun kemudian didaulat menjadi pemimpin di regional Asia Tenggara untuk perusahaan rancang bangun fasilitas petrokimia dan kilang minyak.
Dari banyak proyek yang diselesaikan, Rekind merupakan perusahaan Indonesia yang pertama kali sukses menyelesaikan pembangunan pabrik pupuk di luar negeri. Alhasil, pada 2005, The Federation of Engineering Institutions of Southeast Asia and Pacific (FEISAP) menganugerahi Rekind atas ASEAN Engineering Award.
Bidang operasi kilang dan migas dikenal sebagai operasi yang menuntut keahlian teknis khusus serta tidak mengenal ruang kesalahan (error). Di area ini, Rekind lebih dari 1 dekade berpengalaman mengelola proyek kilang dan migas untuk perusahaan domestik maupun internasional. Tentu dengan pencapaian keselamatan kerja terbaik, berkualitas, dan tepat waktu.