KCIC: Kereta Cepat Beroperasi Agustus, Tetapi Stasiun Masih Terbatas

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.
Rangkaian Electrical Multiple Unit (EMU) KCIC 400 AF menuju Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) usai menjalani Hot Sliding Test di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/5/2023). PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) melakukan Hot Sliding Test pada rangkaian EMU KCIC 400 AF dari Stasiun Tegalluar Kabupaten Bandung menuju Stasiun Halim Jakarta dengan kecepatan maksimal 80 kilometer per jam.
8/6/2023, 13.37 WIB

PT Kereta Cepat Indonesia Cina atau KCIC menyatakan Kereta Api Cepat Jakarta Bandung ditargetkan akan mulai beroperasi pada pertengahan Agustus 2023. Namun demikian,  stasiun yang akan melayani naik turun penumpang jumlahnya masih terbatas dan akan ditambah secara bertahap.

Pernyataan tersebut menanggapi berita sebelumnya bahwa Kementerian Perhubungan dan tiga konsultan menolak memberikan sertifikat kelayakan operasional penuh untuk jalur tersebut meskipun stasiun tidak lengkap. Kementerian Perhubungan, konsultan Mott MacDonald, PwC, dan firma hukum lokal Umbra menyarankan operasi komersial penuh Kereta Cepat Jakarta-Bandung dapat dimulai pada Januari 2024.

Manager Corporate Communication KCIC, Emir Monti, mengatakan soft launching Kereta Cepat Jakarta Bandung atau KCJB akan tetap dilakukan Agustus 2023. Nantinya, masyarakat dapat mencoba layanan KCJB sehingga bisa mengenal moda transportasi dengan kecepatan hingga 350 km/jam ini.

"Masyarakat nantinya bisa mencoba menggunakan layanan KCJB dari Halim ke Padalarang, termasuk di dalamnya mencoba integrasi KCJB dengan LRT Jabodebek yang menghubungkan Stasiun KCJB Halim ke semua Stasiun pelayanan LRT Jabodebek serta KA Feeder yang mengintegrasikan Stasiun KCJB Padalarang dengan Stasiun KAI Bandung dan Cimahi," ujar Emir dalam keterangan tertulis, Kamis (8/6).

Masa pengenalan operasional KCJB tersebut direncanakan akan diterapkan sampai September 2023. Saat ini, KCIC masih membahas tata cara dan skema pendaftaran agar masyarakat dapat menggunakan jasa KCJB dalam masa pengenalan operasional tersebut.

Pada masa pengenalan tersebut, stasiun yang akan melayani naik turun penumpang jumlahnya masih terbatas dan akan ditambah secara bertahap. Selanjutnya, pengoperasian KCJB akan dijalankan secara normal sesuai dengan regulasi dan ketentuan yang berlaku.

Emir menambahkan, saat ini KCIC sedang berfokus pada Testing dan Commissioning KCJB menggunakan CIT atau Kereta Inspeksi. Setelah tahapan tersebut dapat dilalui, KCIC akan melakukan  trial run menggunakan rangkaian EMU atau Kereta Penumpang pada pertengahan Juli 2023.

Saat trial run tersebut, KCIC akan melakukan tes menyesuaikan dengan jadwal operasional KCJB sehari-hari.

"KCIC bersama seluruh stakeholder akan terus melakukan percepatan pembangunan dengan tetap mengutamakan keselamatan untuk dapat menyelesaikan proyek strategis nasional ini sesuai target-target yang telah ditetapkan," tutup Emir.

Terancam Ditunda

Sebelumnya, dokumen internal yang dikutip Reuters menyebutkan  bahwa Kementerian Perhubungan Indonesia dan tiga konsultan menolak rencana PT Kereta Cepat Indonesia China atau KCIC untuk mulai mengoperasikan kereta cepat Jakarta-Bandung pada Agustus 2023. Hal itu menyebabkan operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung terancam ditunda menjadi Januari 2024.

Penundaan proyek senilai US$ 7,3 miliar tersebut tercantum dalam dokumen internal. Pada dokumen tersebut, konsorsium menginginkan sertifikat kelayakan operasional penuh untuk jalur tersebut meskipun stasiun tidak lengkap.

Namun demikian, Kementerian Perhubungan, konsultan Mott MacDonald, PwC, dan firma hukum lokal Umbra telah menyarankan bahwa operasi komersial penuh Kereta Cepat Jakarta-Bandung dapat dimulai pada Januari 2024. Hal itu terlampir dalam laporan "progress update" pada 14 mei 2023.

"Ada risiko target operasi komersial pada Agustus bisa tertunda untuk menyelesaikan semua konstruksi pada 31 Desember," kata laporan tersebut seperti dikutip dari Reuters, Kamis (8/6).