PT Horn Ming Indonesia selaku produsen sepatu merek ternama Puma yang berada di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap 600 pekerja. Jumlah karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK tersebut mencapai 12,5% dari total 2.400 karyawan.
"Ya betul, minggu lalu kita sudah dapat informasi akan adanya PHK kepada 600 orang karyawan PT Horn Ming Indonesia," ucap Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang, Rudi Hartono seperti dikutip dari Antara, Jumat (9/6).
Rencana pemutusan hubungan kerja itu telah disampaikan secara resmi oleh perusahaan melalui surat pemberitahuan bernomor 023/HR/V/2023 tanggal 8 Mei 2023 kepada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang, Banten.
Menurut dia, langkah yang diambil oleh perusahaan dengan melakukan gelombang pemutusan kerja tersebut akibat adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Dengan demikian, perusahaan mengalami penurunan produksi yang mempengaruhi pengurangan tenaga kerja.
"Alasannya order sepi karena efek pasar Eropa lesu setelah perang Ukraina dan Rusia," ujarnya.
Ia mengatakan, Disnaker Kabupaten Tangerang akan melakukan verifikasi atas pengajuan surat pengurangan jumlah tenaga Kerja PT Horn Ming Indonesia. Pemerintah akan memastikan para pekerja yang terdampak PHK mendapat pemenuhan hak mereka sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan atau PP Nomor 35 Tahun 2021.
Terjadinya gelombang PHK pada industri padat karya bukan hanya kali pertama terjadi di Kabupaten Tangerang. Dalam satu tahun ini sudah banyak pekerja terkena dampak yang sama.
Salah satunya seperti terjadi di PT Tuntex Garment, produsen pakaian olahraga merk Puma yang tutup pada April 2023 akibat pemberhentian produksi yang berdampak pada 1.200 karyawan terkena PHK.
Ekspor Alas Kaki Naik
Asosiasi Pengusaha Indonesia menyatakan industri tekstil, alas kaki, dan furnitur bakal melakukan pemutusan hubungan kerja massal pada 2023 karena permintaannya menurun.
"Pasti melakukan PHK pada tahun depan, bukannya 'akan' lagi," kata Wakil Ketua Apindo Shinta Widjaja Kamdani, dilansir Katadata, Rabu (21/12/2022).
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor industri tekstil dan furnitur tahun ini memang melemah, namun industri alas kaki justru menguat. Berikut rincian volume ekspor tiga industri tersebut di periode Januari-September 2022,