Impor beras Bulog sebesar 415 ribu ton saat ini sudah masuk ke Indonesia. Jumlah tersebut merupakan bagian dari impor beras tahap pertama sebesar 500 ribu ton yang ditugaskan Badan Pangan Nasional ke Bulog.
Sekretaris Perum Bulog, Awaludin Iqbal, mengatakan impor itu berasal dari Thailand, Vietnam, Pakistan dan India. Beras impor tersebut akan digunakan untuk memenuhi Cadangan Beras Pemerintah atau CBP hingga akhir tahun.
"Untuk sisanya 85 ribu ton sudah masuk dalam penugasan beras impor, jadi stok beras saat ini sangat cukup," ujar Iqbal kepada Katadata.co.id, Selasa (13/6).
Iqbal mengatakan, stok CBP yang dikelola Bulog saat ini kurang lebih sebesar 615 ribu ton. Menurut dia, stok beras tersebut setiap harinya diperkirakan akan bertambah karena Bulog masih menyerap beras petani dari dalam negeri.
Iqbal mengatakan, kebijakan pemerintah untuk impor beras akan semakin memperkuat stok CBP. Oleh sebab itu, dia berharap hal ini dapat memberikan dampak untuk menjaga stabilisasi harga beras.
"Tentu stok CBP yang terpenuhi akan memudahkan Bulog untuk memenuhi permintaan pasar," kata Iqbal.
Impor Beras 2 Juta Ton
Sebelumnya, Presiden Joko widodo atau Jokowi menetapkan rencana impor beras sebanyak 2 juta ton pada 2023. Rencana impor tersebut akan dilakukan bertahap sesuai kebutuhan.
Jokowi mengatakan, impor beras dilakukan untuk mengantisipasi El Nino. Menurut dia, impor beras harus dilakukan dengan cepat sebelum dampak cuaca tersebut akan menyerang negara importir beras.
"Jangan sampai nanti pas sudah musim kering panjang, kita bingung mau beli beras karena barangnya enggak ada," ujar Presiden Jokowi di Tuban, Jawa Timur, Kamis (6/4) seperti disiarkan dalam Youtube Sekretariat Presiden.
Jokowi menekankan masifnya volume beras impor tersebut tidak akan mempengaruhi harga beras di pasar domestik. Pasalnya, beras impor tersebut akan digunakan sebagai CBP.
Seperti diketahui, pemerintah mengatur volume CBP harus mencapai 1,2 juta ton setiap saat. Dengan demikian, Bulog memiliki kemampuan untuk menstabilkan harga beras di pasar yang sangat tinggi saat ini.
Rencana volume impor beras 2023 melonjak 365% dibanding 2022 (year-on-year/yoy), sekaligus menjadi rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir. Hal ini mengingatkan pada situasi tahun 2018, ketika volume impor beras nasional tiba-tiba meningkat 638% (yoy) menjadi 2,25 juta ton.
Adapun lonjakan impor beras pada 2018 dan 2023 sama-sama terjadi setahun menjelang pemilihan umum atau pemilu.