Candi Borobudur merupakan destinasi wisata Jawa Tengah - Daerah Istimewa Yogyakarta atau Jateng-DIY yang paling diingat warga. Temuan ini berdasarkan survei dari Katadata Insight Center atau KIC serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bertajuk 'Persepsi terhadap Wisata Candi Borobudur'.
Berdasarkan survei KIC, 33% responden memilih Candi Borobudur sebagai tempat wisata paling diingat. Posisi selanjutnya yaitu Malioboro sebesar 10%, Candi Prambanan sebesar 8%, Pantai Parangtritis sebesar 6%, dan di posisi kelima Dieng sebesar 5%.
Research Director Katadata Insight, Gundy Cahyadi, mengatakan survei dilakukan pada 21 Maret-18 April 2023. Survei dilakukan secara daring ke 1.648 responden di Jawa dan 543 responden luar pulau Jawa.
"Kami juga melakukan survei kualitatif yaitu in-depth interview dengan pengelola, pelaku usaha, komunitas agama, ahli," ujar Gundy saat memaparkan hasil riset KIC di Jakarta, Kamis (15/6).
Berdasarkan survei KIC, Candi Borobudur juga merupakan tempat wisata yang paling banyak disukai warga setelah Karimunjawa dan Dieng. Tak hanya itu, Borobudur menjadi tempat pariwisata yang paling banyak dikunjungi warga dalam lima tahun terakhir setelah Malioboro.
Gundy mengatakan, riset juga menanyakan persepsi masyarakat mengenai Candi Borobudur. Berdasarkan riset tersebut, mayoritas masyarakat atau 83% mempersepsikan Candi Borobudur sebagai cagar budaya.
Sebanyak 62% mayoritas responden mempersepsikan Candi Borobudur sebagai tujuan tempat wisata. Sementara 55% warga mempersepsikan Candi Borobudur sebagai tempat ibadah.
Menurut dia, Candi Borobudur yang lebih banyak dipersepsikan sebagai cagar budaya menunjukkan bahwa warisan tersebut merupakan ikon sejarah. Oleh sebab itu, kelestarian budaya Candi Borobudur perlu dirawat dan dijaga untuk memperpanjang usia situs budaya.
"Sosialisasi tentang cagar budaya yang perlu dirawat tetap perlu diteruskan," ujar Gundy.
Gundy mengatakan, sosialisasi mengenai Candi Borobudur sebagai cagar budaya yang perlu dirawat dapat dilakukan melalui media sosial seperti Instagram dan Youtube. Sosialisasi Gen X dan Gen Y muda bisa dilakukan melalui Instagram.
"Sedangkan Youtube bisa ditargetkan untuk Gen Y senior dan Gen X," ujarnya.
Masyarakat Memahami Jika Akses Borobudur Dibatasi
Survei KIC juga menunjukkan bahwa sebagian masyarakat memahami alasan pemerintah yang membatasi akses naik ke Candi Borobudur sejak Juni 2022. Sebagai informasi, pemerintah embatasi akses naik ke candi dengan tujuan melestarikan bangunan candi, terutama untuk kajian konservasi akibat kondisi candi dan batu-batu candi yang semakin rapuh.
Sebanyak 53% responden mengetahui alasan tidak diperbolehkannya naik Candi Borobudur bertujuan melestarikan bangunan. Sementara hanya 3% yang mengaku tidak tahu alasannya.
Gundy mengatakan, mayoritas responden juga memiliki sentimen positif terhadap kebijakan penutupan naik candi yaitu sebanyak 87%.
"Secara mayoritas, tingkat pengetahuan terhadap ditutupnya akses naik candi sudah cukup tinggi. Hal tersebut juga sudah diiringi dengan sentimen positif terhadap ditutupnya candi," ujar Gundy.
Hanya 11% responden yang memiliki sentimen negatif terhadap kebijakan larangan naik Candi Borobudur. Sentimen negatif tersebut seperti: tidak bisa melihat relief secara langsung, dan seharusnya hanya pembatasan waktu dan jumlah pengunjung saja.
Sementara itu Kementerian Keuangan baru saja menetapkan tarif masuk terbaru kawasan Candi Borobudur. Berikut rinciannya seperti tertera dalam grafik.