Sempat Rp 40.000 per Kg, Harga Telur Ayam Turun Jadi Rp 32.000 per Kg

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/rwa.
Pedagang telur melayani pembeli di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (15/6/2023). Kementerian Perdagangan berupaya untuk menekan harga telur sesuai dengan Harga Acuan Pembelian (HAP) Rp27.000 per kilogram.
19/6/2023, 13.49 WIB

Harga telur ayam di Jakarta mulai turun jelang Hari Raya Idul Adha 2023 menjadi Rp 32.000 per kg. Sebelumnya, harga telur ayam sempat melambung hingga Rp 40.000 per kg.

Salah satu pedagang sembako  di Pasar Tradisional Jaya Gondangdia, Jakarta Pusat, Wahyu, mengatakan harga telur ayam sudah mengalami penurunan secara bertahap sejak empat hari yang lalu. Namun demikian, harga teluar belum mencapai normal di kisaran Rp 27.000-Rp 28.000 per kg.

Harga telur kualitas bagus kini ia jual Rp 32.000 per kg dari sebelumnya Rp 36.000 per kg. Sementara kualitas rendah atau mudah pecah, ia jual seharga Rp 30.000 per kg dari sebelumnya Rp 32.000 per kg. 

"Telur udah turun tapi belum normal. Turunnya tapi pelan-pelan, enggak langsung," ujar Wahyu saat ditemui Katadata.co.id di Pasar Tradisional Jaya Gondangdia, Senin (19/6).

Stok Mencukupi

Wahyu mengatakan, stok telur ayam saat ini masih terjangkau dan mudah didapatkan.  Artinya, jumlah telur yang dia minta selalu dipenuhi oleh supplier.

Dia mengatakan, permintaan konsumen pun masih tinggi. Apalagi para pedagang makanan tidak bisa lepas dari telur ayam sebagai bahan baku masakannya.

"Kalau yang dagang makanan kaya martabak gitu kan, pasti pakai telur jadi pasti beli. Jadi masih banyak yang beli," ujar Wahyu.

Padangang sembako lainnya, Ratih, mengaku menjual telur seharga Rp 32.000 per kg. Dia mengaku saat ini konsumen mulai kembali membeli telur dengan jumlah yang cukup banyak.

“Sekarang yang beli mulai banyak lagi, belinya rata-rata sekilo sampai dua kilo, pas turun itu yang beli sedikit,” kata Ratih. 

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan mengakui harga telur saat ini masih mahal. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, mengatakan pihaknya akan berupaya untuk bisa menekan harga telur sesuai dengan Harga Acuan Pembelian atau HAP Rp 27.000 per kilogram. 

“Iya masih mahal, tapi kita upayakan bisa segera turun dalam waktu dekat," ujar Jerry saat ditemui awal media, di Kantor Kementerian Perdagangan di Jakarta, Kamis (8/6). 

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan atau Kemendag Isy Karim mengatakan, pihaknya saat ini masih terus mempelajari upaya terbaik yang bisa dilakukan untuk menekan harga.

"Kita masih mempelajari apakah ada intervensi harga seperti tahun kemarin, kita menerapkan bantuan pakan telur berupa jagung, nanti kita lihat dan diputuskan di Rakortas," kata Isy.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Nasional yang dikeluarkan Bank Indonesia, rata-rata harga telur ayam ras segar secara nasional mencapai Rp 31.550 per kilogram pada Senin (19/6). Angka tersebut naik dibandingkan posisi pada pertengahan Mei lalu yang mencapai Rp 31.400 per kilogram. 

Rata-rata harga telur ayam ras segar tertinggi yakni berada di Maluku yang mencapai Rp 39.200 per kilogram. Sedangkan untuk rata-rata harga terendah berada di Sulawesi Selatan yang mencapai Rp 26.950 per kilogram. Harga telur ayam ras segar di DKI Jakarta, rata-rata harganya mencapai Rp 30.500 per kilogram.

Menurut data Badan Pusat Statistik produksi telur ayam ras petelur di Indonesia mencapai 5,57 juta ton sepanjang 2022. Volume produksi tersebut meningkat 7,9% dibanding 2021 (year-on-year/yoy), sekaligus menjadi rekor tertinggi seperti terlihat pada grafik.

Adapun jika dibandingkan dengan tahun 2000, produksi telur ayam Indonesia pada 2022 sudah melonjak 1.006%, atau meningkat sekitar 10 kali lipat dalam dua dekade belakangan. Kendati produksi terus meningkat, harga telur ayam di Indonesia cenderung semakin mahal.

Reporter: Nadya Zahira