Kementerian PUPR Bangun Jembatan Pulau Balang di Kaltim Rp 471 Miliar

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Sejumlah alat berat beroperasi pada pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kabupaten Penajem Pasert Utara, Kalimantan Timur, Kamis (8/6/2023).
Penulis: Nadya Zahira
27/6/2023, 08.40 WIB

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR mulai membangun jembatan duplikasi bentang pendek Pulau Balang di Kalimantan Timur. Ini menjadi salah satu akses menuju Ibu Kota Negara atau IKN.

Konstruksi jembatan mulai dibangun pada Januari. Kontraktor pelaksana yakni PT Adhi Karya Duta Jakon (KSO), dengan nilai kontrak Rp 471 miliar.

Jembatan duplikasi itu menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara. Infrastruktur ini juga menjadi jalur utama angkutan logistik dan salah satu akses menuju Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.

Ketua Satuan Tugas atau Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan, jembatan duplikasi itu penting untuk melengkapi Jembatan Pulau Balang bentang pendek sekaligus menghubungkan Jembatan Pulau Balang yang sudah selesai pembangunannya.

"Setelah jembatan ini dioperasikan, tentu sangat bermanfaat untuk mengurangi volume lalu lintas yang tinggi dan sebagai jalur logistik. Jembatan ini bagian dari jaringan konektivitas menuju IKN," ujar Danis Sumadilaga dalam keterangan pers Kementerian PUPR, dikutip Selasa (27/6).

Danis mengatakan, jembatan duplikasi bentang pendek Pulau Balang berada sekitar 500 meter dari jembatan bentang panjang Pulau Balang yang selesai dibangun pada 2021. Jembatan duplikasi bentang pendek Pulau Balang ini dibangun berdampingan dengan jembatan lama sepanjang 470 meter, yang rampung pada 2015.

Selain itu, jembatan duplikasi bentang pendek Pulau Balang dibangun sepanjang 511 meter dengan tipe rangka baja yang terdiri dari masing-masing empat pilar di zona laut dan darat.

"Saat ini progres fisik pekerjaan mencapai 11,6% dengan serapan keuangan 25,5%," kata Danis.

Pembangunan jembatan duplikasi yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara itu juga akan meningkatkan konektivitas Jalan Lintas Selatan Kalimantan yang menjadi jalur utama angkutan logistik di Pulau Kalimantan.

Danis menyampaikan, saat ini kendaraan dari Balikpapan menuju Penajam dan Kota Banjarmasin harus memutar dengan jarak sekitar 80 km. Waktu tempuhnya empat jam.

Alternatif lainnya yakni menggunakan kapal ferry dengan waktu penyeberangan sekitar 1,5 jam. Ini belum menghitung waktu mengantre menuju kapal ferry. 

"Diharapkan dengan dukungan jembatan duplikasi ini akan mempersingkat jarak tempuh, yakni sekitar 30 km dan dapat dilintasi hanya dalam satu jam," kata dia.

Kepala BBPJN Kalimantan Timur Reiza Setiawan mengatakan duplikasi jembatan bentang pendek Pulau Balang akan tersambung dengan jalan tol akses IKN Segmen 5A Simpang Tempadung - Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,67 km yang ditargetkan rampung pada 2024.

"Pembangunan jalan tol menuju IKN tersambung dengan Jalan Tol Balikpapan – Samarinda. Jalan ini bagian dari jaringan konektivitas menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP IKN Nusantara," kata Reiza. 

Pembangunan seluruh Ibu Kota Negara dijadwalkan terus berlangsung hingga 2045. Total biaya pembangunan IKN diperkirakan Rp 466 triliun dengan dana dari APBN kurang dari 20%.

Penggunaan uang negara bisa secara langsung maupun dengan skema pengelolaan aset negara dengan mekanisme PNBP. Lebih dari 80% pembiayaan ibu kota baru akan melalui skema KPBU, investasi swasta, maupun BUMN dan BUMD.

Reporter: Nadya Zahira