Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, meninjau proyek revitalisasi di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten pada Sabtu (22/7). Revitalisasi Bandara Soetta dilakukan untuk meningkatkan kapasitas serta produktivitas pergerakan penumpang dan pesawat.
Budi mengatakan, sejumlah proyek yang dilakukan di Bandara Soetta meliputi sisi darat (land side) dan sisi udara (air side).
“Revitalisasi terminal dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas penumpang dari 65 juta per tahun menjadi 110 juta per tahun. Terminal 2F yang untuk internasional akan diperbesar menjadi 70 ribu meter persegi,” ujar Budi.
Adapun revitalisasi yang dilakukan meliputi:
1. Terminal 1B dan 1C
Revitalisasi dilakukan oleh AP II bersama kontraktor PT. PP pada Terminal 1B dan 1C untuk penerbangan domestik. Revitalisasi terminal 1C dilakukan pada lantai dasar seluas 46.100 m2 dan lantai 1 seluas 38.200 m2.
Adapun revitalisasi Terminal 1 C meliputi rea pelayanan penumpang keberangkatan dan kedatangan, area komersial, area perkantoran, connecting boarding lounge, area bagasi penumpang, maupun pekerjaan MEP.
2. Terminal 2F
Revitalisasi dikerjakan AP II dan Adhi Karya untuk penerbangan internasional. Adapun revitalisasi meliputi desain interior terminal, penggantian peralatan dan jaringan MEP (mechanical, electrical, plumbing), pembuatan connecting antar boarding lounge dan lounge umroh, penerapan IBMS.
Total luas Terminal 2F setelah revitalisasi menjadi 74.964 m2 yang semula hanya seluas 36.402m2. Terminal 2F yang melayani penerbangan internasional diharapkan dapat melayani hingga 7 juta penumpang yang semula hanya dapat menampung 3 juta penumpang.
Secara keseluruhan, revitalisasi Terminal 2 Bandara Bandara Soetta akan meningkatkan kapasitas pelayanan pergerakan penumpang dari sebelumnya hanya dapat menampung 9 juta penumpang/tahun menjadi 21 juta penumpang/tahun.
Semula Terminal 2 memiliki luas 173.608 m2 dan pasca revitalisasi menjadi 234.50m2 pada Terminal 2D, 2E, dan 2F.
3. Pengerjaan landas pacu atau runway
Pengerjaan landas pacu dilakukan oleh AP II. Selain itu, dilakukan juga pemasangan software atau sistem oleh Airnav Indonesia untuk meningkatkan produktivitas pergerakan pesawat yang lepas landas maupun mendarat.
Permintaan Makin Meningkat
Budi mengatakan, revitalisasi dilakukan untuk mengakomodir permintaan penerbangan dari dan ke Jakarta melalui Bandara Soetta yang semakin meningkat. Revitalisasi ditargetkan selesai enam bulan.
“Kurang lebih sekitar 6 bulan lagi ini semua bisa diselesaikan sehingga dapat memenuhi demand yang semakin meningkat. Bandara Soetta akan menjadi showcase-nya negara Indonesia di mata dunia,” ucapnya.
Dalam tinjauannya ke Bandara Soetta, Menhub juga melakukan pengecekan fasilitas pemeliharaan pesawat terbang di Garuda Maintenance Facilities (GMF AeroAsia). Ia mengatakan kepercayaan maskapai asing terhadap pemeliharaan pesawat di Indonesia semakin meningkat yang ditunjukkan dengan daftar waiting list permintaan perawatan pesawat baik dari maskapai nasional maupun asing.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penumpang penerbangan domestik yang berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, mencapai 1,56 juta orang, meningkat 160,88% (yoy) pada periode yang sama.