LRT Jabodebek Tidak Sampai Bogor, Bima Arya Sebut Fasilitas Sudah Siap
Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, telah menyiapkan segala fasilitas penunjang akses ke calon stasiun kereta api ringan atau Light Rail Transit atau LRT Jabodebek di daerah itu. Namun demikian, pembangunan LRT Jabodebek ternyata belum sampai ke Bogor.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan lokasi pembangunan stasiun LRT di Kota Bogor sudah disiapkan, begitu juga dengan moda transportasinya. Salah satu bentuk kesiapan Pemerintah Kota Bogor dalam menyambut LRT nanti yakni dengan mengkonversi angkot menjadi bus yang dinamakan Bus Trans Pakuan.
“Kami sudah siap, makanya kita buat konversi angkot jadi bus, kita desain trem, ini dalam rangka menyambut LRT. Kalau 45 menit dari Baranangsiang sampai Dukuh Atas, itu berarti kita harus siap-siap untuk membangun sarana TOD-nya,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dalam Conference on National Strategic Projects hari ke-2 di Jakarta, Kamis (27/7).
Namun demikian, proyek LRT Jabodebek saat ini baru terhubung dari Jakarta - Bekasi - Depok. Bagi penumpang LRT Jabodebek yang ingin menuju ke Kota Bogor, dapat transit di Stasiun Harjamukti Depok, kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan Bus Trans Pakuan ke Kota Bogor.
"Kita baru launching kemarin, ada unit khusus dari Trans Pakuan yang nyambung ke Depok, ke Harjamukti. Ini dalam rangka menyambut itu juga yang keretanya belum datang, tapi kita sudah menyusul duluan, pakai Bus Trans Pakuan," ujarnya.
Bima mengatakan keputusan kelanjutan dari pembangunan Stasiun LRT Kota Bogor merupakan kewenangan dari pemerintah pusat. Kendala utamanya yakni karena masalah pembiayaan dan pembebasan lahan.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebelumnya telah mengumumkan bus Biskita Trans Pakuan dengan program bus rapid transit (BRT) menjadi angkutan pengumpan atau feeder LRT Jabodebek.
Ridwan Kamil mengatakan operasional Biskita Trans Pakuan sebagai angkutan pengumpan ini dimulai dari inisiatif bersama empat wilayah, Kota Depok, Kota Bogor, Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor.
"Ini komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar kelancaran ekonomi, khususnya di aglomerasi Jabodetabek, Jakarta, Banten, Jawa Barat. Minimal di Jawa Barat-nya kita maksimalkan, sehingga warga bisa lancar ke Jakarta. Tapi naik LRT-nya naik bus yang kita feeder-kan di lima wilayah tadi," kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil berharap di tahun-tahun mendatang lebih banyak masyarakat mengkonversi moda transportasi untuk beraktivitas yang biasa naik kendaraan umum beralih menggunakan Biskita Trans Pakuan.