Aksi restoran A Fung Baso Sapi Asli yang menghancurkan ratusan mangkok di gerai Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai di Kabupaten Badung, Bali, berbuntut panjang. Pemusnahan ratusan mangkok untuk merebut hati umat Islam malah berbuntut kemarahan umat Hindu di Bali.
Pengamat Bisnis dan Pakar Brand Yuswohady menilai restoran Baso A Fung memang seharusnya tak mengambil langkah ekstrem memecahkan ratusan mangkoknya.
Yuswohady mengatakan seharusnya Baso Afung berhati-hati dalam mengambil tindakan terkait urusan agama. "Mestinya pihak Baso A Fung minta pendapat ahli agama dulu,” ujar Yuswohady saat dihubungi Katadata.co.id, dikutip Selasa (1/8).
Pada mulanya, Baso A Fung memusnahkan ratusan mangkok sebagai respons viral video dari selebgram Jovi Adhiguna. Jovi mengunggah video yang mencampur kerupuk babi yang ia beli di bandara dengan bakso dalam mangkuk dari restoran Baso A Fung.
Video Jovi ini membuat warganet beragama Islam protes karena Baso A Fung merupakan resto halal. Mereka pun mempertanyakan sertifikat halal restoran itu.
Merespons itu, restoran Baso A Fung menghancurkan mangkok-mangkoknya di gerainya yang berada di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai pada Rabu (19/7). Mereka membuat video pemusnahan dan disebarkan di media sosial resmi milik mereka.
Ternyata, giliran umat Hindu yang protes dengan aksi tersebut. Anggota Dewan Perwakilan Daerah atau DPD RI Provinsi Bali, Arya Wedakarna Suyasa, turun tangan ke lokasi gerai setelah menerima aduan dari umat Hindu Bali.
Ada Unsur Gimmick Baso Afung
Dia menilai, ada unsur gimmick dari pihak Baso A Fung saat memecahkan ratusan mengkoknya itu. Tujuannya, agar nama brand lebih terkenal di kalangan masyarakat, dan umat muslim bisa lebih percaya terhadap sertifikat halal milik Baso A Fung.
“Istilahnya untuk menunjukkan komitmen kepada kaum Islam jadi dengan begitu para umat muslim jadi enggak ragu untuk makan di Baso A Fung,” kata dia.
Namun, di luar dugaan aksi memecahkan ratusan mangkok itu melukai warga Hindu di Bali. Yuswohady memahami mengapa tindakan itu bisa menyebabkan umat Hindu marah.
"Tindakan itu sangat berlebihan karena sama saja pihak Baso A Fung menganggap bahwa hewan babi sangat menjijikan, padahal hewan itu dikonsumsi oleh umat Hindu," kata dia.
Untuk itu, Yuswohady menyarankan kepada pihak Baso A Fung untuk segera meminta maaf kepada umat Hindu di Bali.
Baru-baru ini Arya melalui akun Instagramnya @aryawedakarna membagikan sebuah video berisi pernyataan bersama dengan sejumlah pemangku kepentingan terkait, serta pihak manajemen Baso A Fung di bandara tersebut.
Dalam video itu, Baso A Fung meminta maaf kepada umat Hindu Bali atas video pemecahan mangkok tersebut.
Selain persoalan mangkok, Arya juga menemukan persoalan izin gerai Baso A Fung. Arya mengatakan akan bersurat kepada Dinas Perizinan Badung untuk memberikan teguran, baik kepada pihak Baso A Fung maupun Bandara Ngurah Rai yang dianggap lalai memproses izin.
Arya juga mempertimbangkan rekomendasi untuk tidak memperpanjang kontrak outlet Baso A Fung di Bandara Ngurah Rai.