PT Hutama Karya (Persero) sebagai BUMN Karya mencatatkan kontrak baru sebesar Rp15,80 triliun pada semester pertama tahun 2023. Kontrak baru tersebut termasuk proyek Ibu Kota Nusantara atau IKN.
"Adapun segmen yang memberikan kontribusi terbesar pada perolehan kontrak baru perseroan adalah bersumber dari sektor Jalan dan Jembatan sebesar 88,76 persen dari total nilai kontrak baru disusul dengan sektor gedung 3,76 persen," ujar Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo dikutip Kamis (8/3).
Tjahjo menambahkan, kinerja dari sektor proyek konstruksi umum dan gedung juga mengalami peningkatan, utamanya pada proyek-proyek IKN. Tahun ini, perusahaan mulai menggarap proyek Jalan Tol IKN akses 3A Karangjoang – KKT Kariangau dan Proyek Gedung Kementerian Koordinator 2 di IKN.
Di luar IKN, Hutama Karya juga mulai menggarap Tol Bayung Lencir - Tempino - Jambi Seksi 3, hingga Proyek Jakarta Sewerage Development Project Paket 6.
“Sampai dengan semester I 2023, proyek-proyek BUMN mendominasi perolehan kontrak baru Hutama Karya dengan kontribusi mencapai 77,22 persen, disusul oleh pemerintah sebesar 19,59 persen dan swasta sebesar 3,19 persen. Hutama Karya optimis dapat terus mengejar target kontrak baru di tahun 2023 sesuai target,” kata Tjahjo.
Dia mengatakan, perusahaan lebih selektif dalam mengikuti tender dan fokus pada pemilihan kontrak-kontrak baru untuk memastikan margin yang cukup guna meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Catat Laba Bersih
Hutama Karya secara resmi telah merilis kinerja keuangan pada semester I tahun 2023 dengan meraup laba bersih senilai Rp33,73 miliar atau lebih baik jika dibandingkan periode Juni 2022 yang masih membukukan rugi Rp660 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan unaudited, selain mencetak laba bersih pada semester I 2023, Hutama Karya juga mencatatkan pertumbuhan pada pendapatan, Earnings before interest, taxes, depreciation (EBITDA), hingga aset perusahaan.
Pendapatan perusahaan dibukukan senilai Rp12,48 triliun atau meningkat 54 persen dari periode yang sama di tahun lalu, sedangkan total aset perusahaan mengalami kenaikan sebesar 14,6 persen menjadi Rp146,58 triliun (year-on-year/YoY).
Perusahaan juga membukukan realisasi pada EBITDA sebesar Rp1,97 triliun atau mengalami kenaikan 38 persen dari target Semester I 2023 sebesar Rp 1,42 triliun. Pencapaian ini sejalan dengan perbaikan kondisi ekonomi, khususnya yang berkontribusi pada pertumbuhan trafik di ruas-ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Salah satu penyumbang pendapatan terbesar adalah sektor jasa konstruksi jalan tol, yang berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp8,16 triliun.
Hutama Karya merupakan BUMN yang mendapatkan penerytaan Modal Negara pada 2024. Berikut rinciannya seperti tertera dalam grafik.