Direktorat Jenderal Sumber Daya Air atau Ditjen SDA Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyampaikan Bendungan Sepaku Semoi di Kalimantan Timur paling lambat akan diresmikan pada Oktober 2023. Saat ini progres bendungan tersebut telah mencapai 93%.
“Bendungan Sepaku Semoi Insya Allah Oktober paling lambat sudah bisa diresmikan,” ujar Plt Direktur Jenderal Sumber Daya Air atau SDA Kementerian PUPR, Jarot Widyoko, saat ditemui di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (7/8).
Jarot mengatakan, Bendungan Sepaku Semoi nantinya akan menjadi sumber air baku untuk Ibu Kota Nusantara atau IKN. Dia menyebutkan bendungan ini akan menyuplai 2.500 liter per detik air untuk IKN.
Nantinya, Bendungan Sepaku Semoi akan menjadi sumber air baku untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menjelaskan bendungan ini akan menyuplai 2.500 liter per detik air untuk IKN. “Yang 500 liter kami drop ke Balikpapan untuk air minum, sehingga yang di IKN ada 2 ribu liter,” kata dia.
Jarot menjelaskan bahwa nantinya juga akan ada pasokan dari intake Sungai Sepaku untuk memasok air di IKN. Intake Sungai Sepaku adalah bendungan yang terletak di Desa Sukaraja, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
“Jadi kami sudah mempunyai stok-stok dan diketahui bahwa di IKN itu tanahnya clay atau tanah liat sehingga sumber air untuk air bor itu sangat kecil, makanya kami selain membuat bendungan, kami juga membuat intake,” jelasnya.
Dia menyebutkan Kementerian PUPR selain membuat bendungan, kedepannya juga akan membuat embung di IKN yang ditargetkan ada 19 embung hingga akhir 2024. “Malah kita akan tambah lagi 2 embung jadi totalnya ada 21 embung di IKN, tapi kalau sampai 2024 baru ada 19 embung,” kata dia.
Adapun penambahan dua embung tersebut nantinya akan berlokasi di Bandara VVIP IKN, dan satunya akan berada di daerah Pamaluan, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Total Ada Empat Bendungan di IKN
Disisi lain, dia menyebutkan setelah pembangunan Bendungan Sepaku Semoi, di IKN nantinya juga akan dibangun Bendungan Batu Lepek pada tahun 2033 yang ditargetkan bisa bertahan sampai 2045.
“Nah sebelum 2045 habis, tahun 2042 atau pokoknya 3-4 tahun kami akan membangun Bendungan Selamayu, ini akan bertahan sampai tahun 2060,” jelasnya.
Selanjutnya, pada tahun 2058 Kementerian PUPR berencana akan membangun Bendungan Sifak. Sehingga kebutuhan air di IKN diprediksi akan terus tersedia hingga 2.100 lebih.
Selain bendungan, proyek lain yang mendukung IKN Nusantara yakni rumah susun (Rusun) Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN). Rusun ini terdiri dari satu tower yang memuat 44 unit tipe 45 dengan kapasitas 176 penghuni.
Biaya konstruksi proyek tersebut Rp 9,99 miliar dan dikerjakan oleh PT Wahyu Adi Guna. Rusun ini dibangun untuk aparatur sipil negara (ASN) Kementerian PUPR yang bertugas di Provinsi Kalimantan Timur.